
KUTIPAN – Belakangan ini, jalan raya di sekitar Dabo Singkep seperti punya “misteri licin” yang bikin pengendara harus ekstra hati-hati. Bukan karena hujan, bukan pula karena lumut, tapi karena tumpahan BBM yang berulang terjadi. Fenomena ini tentu bukan sekadar masalah kecil. Jalan raya bukan wajan, jadi jelas tidak seharusnya berminyak.
Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga sudah bersuara keras soal persoalan ini. Kepala Dinas Perhubungan Lingga, Hendry Efrizal, menyebut bahwa kejadian seperti ini bukan cuma sekali dua kali. Sudah sampai angka yang bikin alis terangkat.
“Pada intinya, kita sudah melakukan pengawasan. Sejauh ini sudah tujuh kali kejadian BBM tumpah di jalan raya wilayah Dabo Singkep,” ujar Hendry saat diwawancarai pada Jumat (7/11/2025) malam.
Masalah ini sebagian besar bersumber dari kendaraan pengangkut BBM yang ternyata tidak memenuhi standar keselamatan transportasi. Ada truk yang jalan tanpa penutup, tanpa perlengkapan keamanan, pokoknya belum layak disebut armada pengangkut zat yang rawan tumpah.
“Jadi saya sudah mengimbau untuk pengangkut BBM yang sifatnya tidak memenuhi standar. Kami melihat ada beberapa kendaraan yang tidak memenuhi standar pengangkutan, menggunakan truk tanpa tutup sehingga berisiko terjadi tumpahan,” jelasnya.
Dishub Lingga mengaku sudah melakukan tindakan preventif berupa imbauan tertulis dan sosialisasi. Bahkan, ketika tumpahan terjadi, Dinas bersama Satpol PP dan DLLAJ turun tangan membersihkan jalan sebelum ada motor yang “selip” tanpa niat.
“Kami sudah menyampaikan imbauan melalui surat, kemudian melakukan sosialisasi. DLLAJ juga bekerjasama dengan Satpol PP untuk melakukan pembersihan tumpahan BBM di jalan raya ketika kejadian terjadi,” kata Hendry.
Koordinasi juga dilakukan dengan Satlantas Polres Lingga, sebab urusan keselamatan ini tidak bisa berdiri sendiri. Aturan soal sanksi bagi pelanggaran pun sudah jelas.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas. Berdasarkan aturan, memang ada sanksinya,” tegasnya.
Namun demikian, pendekatan persuasif tetap diutamakan. Tujuannya bukan membuat usaha angkutan BBM merasa “diserang”, tapi supaya semua pihak sama-sama paham bahwa keselamatan tetap nomor satu.
Tumpahan diketahui beberapa kali terjadi di jalur yang ramai dilewati kendaraan di pusat Dabo dan sekitarnya. Bagi pengendara motor, kondisi jalan licin bukan hal yang bisa dianggap sepele.
Dishub menegaskan bahwa pengusaha SPBU dan transporter BBM harus benar-benar memperhatikan kelayakan armada dan SOP pengangkutan. Keselamatan pengguna jalan adalah urusan bersama, bukan sekadar formalitas di atas kertas.





