
KUTIPAN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang kembali turun tangan mendorong geliat pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Untuk kedua kalinya, program kerja sama pemasaran dengan ritel modern digelar. Lokasinya di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota, pada Kamis (6/11/2025). Bukan sekadar acara seremonial, tetapi usaha memperkuat ekosistem ekonomi lokal agar tidak hanya berputar di pasar konvensional.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza hadir membuka langsung kegiatan tersebut. Para pelaku IKM dari berbagai sektor ikut mendengarkan arah kebijakan sekaligus peluang yang dibuka. Suasana berjalan cair—seolah seluruh pihak sudah berada dalam satu kesepahaman: ekonomi lokal harus naik kelas.
Dalam sambutannya, Raja Ariza memberi penekanan yang cukup jelas. Menurutnya, kemitraan ini adalah wujud nyata bahwa roda pemerintah dan sektor usaha sebenarnya bisa berjalan berdampingan, saling menguatkan tanpa perlu drama tarik-ulur kepentingan.
“Kita ingin produk-produk IKM Tanjungpinang bisa lebih dikenal luas dan memiliki nilai jual yang kompetitif. Kerja sama pemasaran menjadi langkah penting agar produk lokal Tanjungpinang dapat menembus pasar yang lebih luas. Tentunya dukungan pemerintah juga tidak hanya pada aspek produksi, tetapi juga pada akses pemasaran agar IKM kita semakin maju dan mandiri,” ujar Raja Ariza.
Tidak hanya itu, ia juga menyinggung pentingnya inovasi, peningkatan mutu, kemasan yang ciamik, dan pemanfaatan teknologi digital. Di era saat semua orang sibuk scroll layar ponsel, produk lokal juga perlu tampil lebih elegan, agar tidak hanya jadi “tamu” di pasar daerah sendiri.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Disdagin Kota Tanjungpinang, Fransiska Desiani Sirait, menambahkan dimensi penting lainnya. Ia menyebut bahwa program ini bukan sekadar soal menitipkan produk di rak toko ritel. Ada proses panjang yang harus dijaga: kualitas, kepercayaan konsumen, dan keberlanjutan usaha.
“Kemitraan ini bukan hanya sekadar menempatkan produk IKM di rak ritel, tetapi ini tentang memperkuat kualitas produk, membangun kepercayaan konsumen, dan berorientasi pada mutu yang berkelanjutan,” jelas Fransiska.
Melalui kerja sama dengan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) Cabang Batam, pintu jaringan distribusi modern terbuka lebih lebar. Produk lokal tidak hanya tampil di etalase kota, tetapi berpotensi melanglang ke pasar regional yang lebih luas.
Kolaborasi yang terbangun ini juga merangkul mahasiswa, akademisi, pelaku usaha, swasta, dan pemerintah daerah dalam satu ekosistem yang saling menopang. Di sini terlihat upaya membentuk pondasi ekonomi lokal yang tidak mudah goyah: inklusif, berdaya saing, dan lestari dalam jangka panjang.





