
KUTIPAN – Kalau bicara soal prestasi, sebagian orang hanya melihat medali yang digantung di leher. Tapi jarang yang tahu, betapa panjang napas yang dibutuhkan untuk sampai ke podium itu. Begitu pula dengan para karateka dari Bandung Karate Club (BKC) Kepulauan Riau, yang baru saja pulang dari Kejurnas BKC Bandung dengan kepala tegak dan lima medali emas di tangan. Bukan perkara mudah, karena mereka bertarung di antara ribuan karateka dari seluruh penjuru negeri dari Jawa Barat sampai Jawa Timur, dari DKI hingga Jawa Tengah.
Di balik kemenangan itu, ada cerita tentang latihan panjang, strategi pembinaan, dan tentu saja semangat “pantang menyerah” khas anak Kepri. Karena dalam dunia karate, yang kalah bukan berarti lemah kadang hanya sedang menabung pengalaman.
Keberhasilan karateka BKC Kepri memenuhi target dengan perolehan 5 emas, 2 perak, dan 4 perunggu di Kejurnas BKC 2025 bukanlah hasil yang datang tiba-tiba. Ajang besar yang digelar di GOR C-Tra Arena, Bandung pada 28 Oktober hingga 1 November 2025 ini mempertemukan lebih dari 2.000 atlet karate dari seluruh Indonesia, termasuk provinsi kuat seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kepala Pelatih BKC Kepri, Juanda Frans Sigalingging, tak menutupi rasa bangganya atas capaian itu.
“Atlet lapis dua dan tiga pun bermain di atas performa walau masih belum meraih prestasi terbaik,” katanya, Minggu (2/11/2025).
Juanda menyebut hasil tersebut merupakan buah dari training center selama enam bulan penuh yang dijalani para atlet sebelum diterjunkan ke Kejurnas. Ia menyadari tantangan terbesar bukan hanya di atas tatami, tetapi juga dalam proses pembinaan yang kini tengah berfokus pada regenerasi.
Menurutnya, sekitar 70 persen anggota tim BKC Kepri merupakan atlet baru, yang menjadi bagian dari program pembinaan jangka panjang. Karena itu, meski belum semuanya bisa naik podium, performa mereka dinilai melampaui ekspektasi.
Hal senada disampaikan Koordinator Tim, Asrobi dan Ayi Afrianto, yang juga bertugas sebagai pengawas sekaligus Dewan Wasit di P2P BKC. Asrobi menyebut hasil medali yang diraih sudah sejalan dengan target pengurus.
“Untuk menjadi atlet yang hebat memang butuh proses panjang, bukan hanya sekedar menjalani training center. Butuh pengalaman tanding lebih banyak sehingganya atlet mampu mengukur dan menguasai lapangan dengan baik,” pungkasnya.
Dari sisi manajemen, Sekretaris Umum BKC Kepri, Jimi Heriza, turut menyampaikan apresiasi kepada Wakil Gubernur Kepri sekaligus Ketua Dewan Pembina BKC Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang disebut telah memberi banyak arahan dan dukungan moral bagi tim.
Kejurnas kali ini juga terasa istimewa karena berada di bawah payung besar Piala Wamenhan RI. Ajang dibuka langsung oleh Ketua Umum PB Forki, Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto, dan ditutup oleh Wakil Menteri Pertahanan Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan, yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina P2P BKC.
Tim BKC Kepri sendiri mengirim 23 atlet, 5 pelatih, 7 official, dan 5 wasit. Sebuah komposisi yang tidak hanya mencerminkan ambisi juara, tapi juga komitmen untuk menjaga kesinambungan pembinaan karate di Kepulauan Riau.
Daftar Peraih Medali Kejurnas BKC 2025
Medali Emas:
-
Ferdian Jamal – Kata Senior Putra
-
Yoga Dian Sahputra – Kumite Senior -60 kg Putra
-
Romeino Tyrell Putra Takkan – Kumite Kadet -57 kg Putra
-
Mazaya Fitriazka – Kumite Under 21 -50 kg Putri
-
M. Fadhil Wiryadinata – Kumite Junior +76 kg Putra
Medali Perak:
-
Aldin Rabbani Syahputra – Kumite Kadet -70 kg Putra
-
Muhamad Iqbal – Kumite -63 kg Kadet Putra
Medali Perunggu:
-
Alya Fazilatun Nisa – Tabeka U-21 Putri
-
Fomalhaut Muhammad Alderi – Kumite -57 kg Kadet Putra
-
Ferdian Jamal – Kumite Senior -75 kg Putra
-
Kumite Beregu – Ferdian Jamal, Yoga Dian Sahputra, M. Fadhil Wiryadinata, Dhiaz Shobh, Excell Valencyo Sayyidina Ilson





