
KUTIPAN – Hujan deras di Minggu siang (2/11/2025) sepertinya tak cukup ampuh memadamkan semangat para pebalap di Sirkuit Non Permanen Dompak, Tanjungpinang. Di bawah guyuran air langit, suara knalpot bersahutan, helm warna-warni menembus tirai hujan, dan penonton tetap bertahan di pinggir lintasan semuanya demi satu hal, menyaksikan siapa yang paling cepat sampai garis akhir dalam Drag Bike Piala Ketua DPRD Kepri 2025.
Ajang ini bukan cuma soal adu kecepatan, tapi juga pesta rakyat yang bikin kawasan Dompak mendadak hidup. Warga berbondong-bondong datang, sebagian membawa payung, sebagian lagi pasrah basah kuyup yang penting seru. Di antara hiruk-pikuk itu, Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura ikut hadir, lengkap dengan gestur apresiatif dan topi yang diserahkan ke para pemenang.
“Kompetisi otomotif seperti Drag Bike ini bukan hanya wadah adu prestasi, tapi juga bentuk promosi budaya berkendara yang aman, tertib, dan bertanggung jawab,” ujar Wagub Nyanyang.
Ia juga menambahkan, kegiatan seperti ini bukan sekadar tontonan, tapi punya efek domino ke ekonomi lokal. “Event seperti ini memberi dampak positif bagi sektor ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM, kuliner, dan pariwisata lokal. Kehadiran penonton jelas menggairahkan roda ekonomi di sekitar lokasi acara,” tambahnya.
Nyanyang juga punya pandangan menarik, infrastruktur daerah bisa punya fungsi ganda. “Jalan yang dibangun dengan kualitas baik kini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif, aman bagi peserta, sekaligus menghibur masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan yang menggagas acara ini tampak puas. Ia tak sekadar ingin memberi hiburan, tapi juga membentuk kultur baru di kalangan muda: menyalurkan hobi balap ke jalur yang benar.
“Hobi perlu dibina dan dikembangkan agar menjadi hal yang positif, membanggakan, dan menuai prestasi. Kebut-kebutan di jalan raya bukan tempatnya, karena membahayakan diri sendiri dan orang lain,” ujar Iman Sutiawan dalam sambutannya.
Ucapan itu terdengar seperti tamparan halus bagi mereka yang masih gemar ngebut di jalan umum. Iman melanjutkan dengan nada serius tapi penuh semangat, mengingatkan soal pentingnya menjaga generasi muda dari jebakan pergaulan bebas dan narkoba.
“Pemuda adalah penerus bangsa. Kepri menantikan sumbangsih kalian. Salurkan bakat di tempat yang benar, seperti di arena balap resmi ini. Gas pol sampai garis finish untuk meraih juara, tapi tetap junjung tinggi sportivitas,” pesannya.
Janji pun diucapkan: tahun depan, event ini bakal lebih besar dan megah. “Bersama Pemprov Kepri, tahun depan kita siapkan even yang lebih spesial,” katanya, yang langsung disambut tepuk tangan penonton yang masih betah di bawah rinai hujan.
Di tribun kehormatan tampak sejumlah tokoh hadir, termasuk Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Ketua KONI Kepri Usep RS, serta beberapa anggota DPRD Kota Tanjungpinang. Kombinasi antara kebijakan, dukungan publik, dan semangat anak muda terasa kental di udara yang lembab sore itu.
Di balik aroma bensin dan suara mesin yang meraung, terselip pesan besar: Kepri sedang menata arah baru bagi anak mudanya—bukan sekadar jadi penonton perubahan, tapi bagian dari mesin penggeraknya.





