
KUTIPAN – Setiap kota punya cara sendiri merayakan ulang tahunnya. Ada yang pesta kembang api, ada yang bikin panggung hiburan, ada juga yang sibuk potong tumpeng bareng pejabat. Tapi di Tanjungpinang, perayaan Hari Jadi ke-24 Kota Otonom ini terasa sedikit berbeda. Alih-alih gegap gempita, pemerintah kota memilih jalur yang lebih membumi: berbagi sembako untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Masjid Raudathul Muslihin di Jalan Sultan Mahmud Gang 45, Kelurahan Tanjung Unggat, jadi saksi kecil dari suasana yang hangat itu, Jumat (24/10/2025). Wali Kota Lis Darmansyah datang langsung, ditemani para kepala dinas, camat, dan lurah se-Kota Tanjungpinang. Tak ada jarak antara pejabat dan warga, semuanya cair, penuh tawa dan rasa syukur.
Dalam sambutannya, Lis Darmansyah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi bagian dari rasa syukur atas usia kota yang makin dewasa.
“Pembagian sembako sempena Hari Jadi Kota Otonom ini kita laksanakan di beberapa titik wilayah di Kota Tanjungpinang. Setelah Kelurahan Tanjung Unggat, kegiatan akan bergilir ke wilayah lainnya yang sudah kita tentukan sebelumnya berdasarkan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Lis.
Nada bicaranya tenang, tapi pesannya tegas, pemerintah ingin hadir lebih dekat, bukan hanya saat kampanye atau acara seremonial. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga jadi kesempatan untuk menyampaikan program lain yang tak kalah penting, yakni Program Sekolah Rakyat, sebuah langkah agar tak ada anak Tanjungpinang yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak-anak di Kota Tanjungpinang yang tertinggal dalam pendidikan. Jika ada anak yang ingin bersekolah namun terkendala kondisi tertentu, orang tua bisa langsung mendaftarkannya melalui pihak kelurahan sesuai wilayah atau langsung ke Dinas Sosial. Pemerintah akan membantu memfasilitasi agar anak-anak kita tetap bisa sekolah,” tambah Lis.
Bukan hanya soal perut yang kenyang, tapi juga masa depan yang terang. Dua hal yang sering kali dilupakan jika bicara pembangunan.
Lis juga menutup sambutannya dengan harapan sederhana tapi bermakna.
“Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban kebutuhan rumah tangga masyarakat, apalagi di tengah kondisi ekonomi saat ini. Pemerintah akan terus berupaya hadir dan mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan warga,” ujarnya.
Di sisi lain, wajah-wajah warga penerima bantuan terlihat sumringah. Salah satunya Siti, seorang ibu rumah tangga yang tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Pak Wali dan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Bantuan sembako seperti ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan,” ucap Siti.
Hari itu, Kota Tanjungpinang tidak hanya merayakan ulang tahun dengan seremonial. Ia merayakan kemanusiaan. Di tengah gang sempit dan lantunan doa, terlihat jelas bahwa yang dibagi bukan cuma sembako, tapi juga kepedulian.





