
KUTIPAN – Ada satu hal yang tidak bisa dipungkiri dari Batam, kota ini memang jago soal urusan investasi. Seolah tak mau kalah dengan kota besar lain, Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali menggelar ajang bergengsi bertajuk Anugerah Investasi BP Batam 2025. Sebuah panggung apresiasi bagi mereka yang bukan cuma menanam modal, tapi juga menanam harapan bagi masa depan ekonomi Batam.
Mengusung tema “Mengapresiasi Prestasi, Mendorong Investasi”, acara ini digelar di Radisson Golf & Convention Centre pada Rabu (22/10/2025). Momen ini juga sekaligus memperingati 54 tahun Hari Bakti BP Batam, sebuah perjalanan panjang lembaga yang dulu dibangun untuk mengubah pulau ini dari “tempat pelabuhan kecil” menjadi episentrum industri.
Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, dalam sambutannya menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya seremoni biasa.
“Apresiasi ini bukan hanya ucapan terima kasih, tetapi juga motivasi bersama untuk menciptakan iklim investasi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Li Claudia.
Nada bicaranya mungkin lembut, tapi pesannya tegas, Batam ingin jadi rumah nyaman bagi investor, bukan sekadar lahan untuk mencari untung.
Menurut Li Claudia, ajang penghargaan ini lahir dari semangat kolaborasi antara BP Batam, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang masih mau bertahan bahkan saat dunia sedang jungkir balik oleh berbagai krisis.
“Mari jadikan momentum ini untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat demi kemajuan Batam yang semakin berdaya saing global,” imbuhnya.
Kalimat itu seperti ajakan halus tapi mantap. Karena, di era ekonomi global yang kadang seperti roller coaster, memang kolaborasi dan inovasi adalah sabuk pengaman terbaik.
Tak lupa, Li Claudia juga memberi selamat kepada seluruh penerima penghargaan yang disebutnya layak jadi teladan.
“Selamat kepada para penerima Anugerah Investasi BP Batam 2025. Semoga prestasi hari ini menjadi inspirasi bagi investasi masa depan yang lebih inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat,” seru Li Chandra.
Menariknya, dalam acara ini bukan hanya penghargaan yang dibagikan. Ada juga Penandatanganan Nota Komitmen Investasi Batam Tahun 2025 senilai 10,349 miliar USD, yang diklaim mampu menyerap tenaga kerja hingga 15.925 orang. Angka itu jelas bukan main-main. Di tengah banyak daerah yang sibuk menarik investor, Batam justru berhasil membuat mereka betah.
Tak berhenti di situ, juga dilakukan Launching Golden Visa, program eksklusif untuk investor prioritas yang kali ini diberikan kepada PT Digitalland Services Two dan PT Infineon Technologies. Langkah ini bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Batam mulai bermain di level global dengan pendekatan yang lebih “ramah investor”.
Para Peraih Anugerah Investasi BP Batam 2025
Dari ekspor tertinggi hingga pionir teknologi, deretan nama pemenang ini jadi bukti bahwa Batam tak cuma bisa bikin kapal, tapi juga bikin kagum:
PMA dengan ekspor tertinggi: PT Austin Engineering Indonesia
PMDN dengan realisasi investasi terbesar: PT Ecogreen Oleochemicals Batam
PMA dengan realisasi investasi terbesar: PT Digitalland Services Two
PMA dengan inovasi daur ulang: PT Free The Sea
PMA inklusif untuk disabilitas: PT TDK Electronics Indonesia
Galangan Kapal Terbaik: PT Batam Abadi Shipyard
Investor pemanfaat teknologi: PT Ennovi Integrated Engineering Services Batam
Inovasi manufaktur ramah lingkungan: PT Wik Far East
Inovasi hijau kawasan industri: Kawasan Industri Tunas Grup
Perkapalan berbasis ekonomi biru: PT Buana Shipyard
PMDN pionir implementasi 4.0: PT Satnusa Persada
Tokoh pariwisata gastronomi Batam: Tek Po (Abi)
Tokoh penggiat investasi: Ali U Lai
Tokoh potensi investasi: Peters Vincen
Kawasan pariwisata unggulan: Hartono
Tokoh perintis pengembangan Batam “Purwaka Nirmana Batam”: Soedarsono Darmosoewito
Tokoh pendidikan dan kemasyarakatan “Dharmottama Loka Batam”: Ismeth Abdullah
Acara ini juga dihadiri oleh para Deputi BP Batam, Direktur Wilayah I Kementerian Investasi/BKPM Agus Joko Saptono, Forkopimda Kepri dan Batam, serta para pelaku usaha, perbankan, dan asosiasi bisnis. Sebuah ruang pertemuan yang, kalau ditakar dengan nilai ekonominya, mungkin lebih berharga dari sekadar gala dinner.
Batam memang bukan sekadar kota industri. Ia kini seperti wajah baru Indonesia yang ingin menunjukkan bahwa pembangunan bisa berjalan beriringan dengan inovasi, keberlanjutan, dan inklusivitas.(Yun)





