
KUTIPAN – Ketika berbicara soal pariwisata, Kepulauan Riau tampaknya sedang menyiapkan jurus baru agar tak hanya dikenal karena laut birunya, tapi juga karena kreativitas manusianya.
Langkah itu ditandai dengan penyerahan Sertifikat Lahan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata di kawasan Gurindam 12, Kota Tanjungpinang, dari Pemerintah Provinsi Kepri kepada Kementerian Pariwisata RI, Kamis (16/10/2025).
Prosesi simbolik ini berlangsung di Pulau Penyengat—tempat yang sejak lama sudah akrab dengan kisah sejarah, syair, dan semangat kebudayaan Melayu. Di tengah suasana yang tenang, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyerahkan langsung sertifikat tersebut kepada Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana.
Lahan seluas 6.643 meter persegi dengan nilai perolehan Rp4,88 miliar itu akan menjadi rumah baru bagi gagasan besar, sebuah Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata.
Nantinya, area ini tidak sekadar bangunan kosong berpendingin ruangan, tetapi difungsikan sebagai ruang kolaborasi, pengembangan, dan etalase produk kreatif. Intinya, tempat ini akan menjadi “dapur ide” untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kepri.
Dalam sambutannya, Ansar Ahmad tampak bersemangat. Ia menyebut perhatian pemerintah pusat—terutama dari Kementerian Pariwisata dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)—sebagai bentuk nyata dukungan terhadap penguatan ekosistem wisata halal di Kepri.
“Tahun 2019 kita mencatat hampir 2,8 juta kunjungan, sempat turun drastis saat pandemi, namun kini sudah mulai pulih. Sampai Agustus 2025 sudah ada 1,2 juta wisatawan mancanegara, dan kita optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 1,8 hingga 2 juta kunjungan,” ujar Gubernur Ansar.
Pernyataan itu bukan sekadar angka di atas kertas, tapi sinyal bahwa Kepri tengah memantapkan diri untuk kembali bersaing di kancah pariwisata nasional—bahkan internasional.
Sektor wisata memang bukan hanya urusan pantai dan resort mewah, tapi juga tentang ekosistem kreatif yang mampu menghadirkan pengalaman khas.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Ketua BKOW Provinsi Kepri Nenny Dwiyana Nyanyang, serta jajaran Forkopimda Kepri lainnya.
Singkatnya, ini bukan sekadar seremoni penyerahan sertifikat, melainkan simbol keseriusan pemerintah daerah dan pusat untuk menata ulang arah pariwisata Kepri—agar tak hanya elok di mata wisatawan, tapi juga berdampak bagi masyarakatnya.





