
KUTIPAN – Ketenangan pagi di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, sempat terusik oleh tamu tak diundang, seekor biawak berukuran sedang yang nekat masuk ke kamar warga. Kejadian itu berlangsung pada Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 10.58 WIB di Jalan Kros Pasir Kuning, RT 004/RW 002. Untungnya, regu II Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Lingga bergerak cepat.
Di bawah komando Danru Heru Adrian, tim yang dipimpin Edwin langsung bergegas begitu laporan dari Ustaz Dahlil masuk ke pos jaga. Sang ustaz, yang barangkali sedang ingin beristirahat, tentu kaget bukan main saat mendapati biawak sebesar itu bertamu ke dalam kamarnya.
Tanpa banyak basa-basi, tujuh petugas dengan peralatan lengkap tiga stik ular dan empat pasang sarung tangan meluncur ke lokasi. Tak ada adegan drama berlebihan, hanya koordinasi yang rapi dan insting cepat khas petugas lapangan yang sudah terbiasa menghadapi situasi “tak terduga tapi harus sigap”.
Setibanya di lokasi, hewan bersisik itu sempat bersembunyi di balik perabot kamar. Situasinya seperti main petak umpet, hanya saja lawannya bukan manusia. Tim Regu II beraksi dengan ketenangan penuh perhitungan. Hasilnya, si biawak berhasil diamankan dalam waktu sekitar 20 menit tanpa ada satu pun pihak yang cedera.
“Alhamdulillah evakuasi berjalan lancar. Setelah memastikan kondisi aman, biawak tersebut dipindahkan ke lokasi yang jauh dari permukiman,” ujar Danru II, Heru Adrian.
Setelah proses rampung pukul 11.20 WIB, seluruh anggota kembali ke pos dengan peralatan lengkap dan wajah lega tanda misi selesai tanpa drama.

Evakuasi ini menjadi pengingat bahwa musim panas bukan hanya bikin sumpek, tapi juga mendorong hewan liar mencari tempat yang lembap dan teduh termasuk rumah manusia. Itulah mengapa warga diimbau untuk tetap waspada.
“Kami mengajak warga segera melapor jika menemukan hewan liar yang berpotensi membahayakan,” tambah Heru.
Himbauan ini bukan formalitas belaka. Sebab di Lingga, Satpol PP dan Damkar tak hanya sibuk memadamkan api, tapi juga rutin berjaga 24 jam untuk segala situasi darurat, dari kebakaran dapur, ular di plafon, sampai biawak yang ingin numpang tidur.
Satpol PP dan Damkar Lingga bukan sekadar simbol ketertiban dan pemadam api, tapi juga penjaga rasa aman warga. Mereka rutin melakukan patroli, menjaga koordinasi lintas regu, dan memastikan setiap laporan sekecil apa pun tak diabaikan.
Kerja cepat dan solid inilah yang membuat masyarakat Lingga merasa tenang. Karena di balik kisah biawak di kamar ustaz tadi, ada semangat pelayanan publik yang sederhana tapi nyata menjaga keamanan, bahkan dari hal-hal yang di luar dugaan.





