
KUTIPAN – Dalam urusan keselamatan, bandara dan pemadam kebakaran itu seperti dua sisi koin, sama-sama tak boleh lalai. Rabu (8/10/2025), General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Agung Brahmantyo, menyambangi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang. Tujuannya jelas, memperkuat koordinasi soal keselamatan dan penanggulangan kebakaran.
Kedatangan rombongan dari bandara ini disambut hangat oleh Plh Kepala DPKP Kota Tanjungpinang, Najib, bersama jajaran pejabat struktural dan petugas dinas. Suasananya bukan sekadar seremoni, tapi lebih ke arah “ngopi sambil mikirin bagaimana kalau ada kejadian darurat beneran”.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak menyiapkan sejumlah langkah strategis: mulai dari peningkatan kesiapsiagaan darurat di kawasan vital seperti bandara, pelatihan bersama, hingga rencana simulasi tanggap kebakaran. Tak ketinggalan, pertukaran pengalaman teknis juga jadi bumbu penting untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang.
Agung Brahmantyo tak lupa menyampaikan rasa hormatnya kepada petugas Damkar. Ia menilai para petugas di Tanjungpinang sudah menunjukkan profesionalisme yang patut diacungi jempol.
“Sinergi ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan, terutama di area strategis seperti bandara. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Agung.
Ada alasan besar mengapa pihak bandara makin serius. RHF kini kembali berstatus sebagai bandara internasional setelah keluarnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025. Status baru itu tak cuma menambah kebanggaan, tapi juga tanggung jawab ekstra untuk menjaga standar keselamatan setara penerbangan global.
“Dengan kembalinya status internasional, kami berkomitmen memperkuat kesiapan operasional, termasuk kolaborasi dengan instansi terkait seperti Damkar,” tambah Agung.
Sementara itu, Najib dari DPKP memandang kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata untuk menciptakan sistem tanggap darurat yang cepat dan solid.
“Kami siap bersinergi melalui pelatihan bersama dan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas. Semoga kerja sama ini dapat memperkuat kesiapsiagaan daerah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kemitraan antara RHF dan Damkar akan menjadi fondasi penting dalam membangun sistem penanganan kebakaran dan penyelamatan yang tanggap dan profesional.
Di tengah geliat Tanjungpinang sebagai pintu udara internasional, sinergi semacam ini jelas bukan pilihan, tapi kebutuhan mutlak. Karena di dunia penerbangan, satu percikan kecil bisa berarti banyak—dan yang terbaik adalah, semua pihak sudah bersiap sebelum apapun terjadi.