
KUTIPAN – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering kali membuat orang lupa arti kebersamaan, warga Kelurahan Sungai Lumpur justru menunjukkan arah sebaliknya. Mereka sepakat, ekonomi tak harus digerakkan oleh segelintir orang, tapi bisa tumbuh dari semangat kolektif.
Itulah napas yang terasa kuat ketika Koperasi Merah Putih Sungai Lumpur kembali menggeliat. Pada Selasa (7/10/2025) malam, bertempat Koperasi Merah Putih Sungai Lumpur, koperasi ini menggelar rapat anggota sekaligus acara syukuran pra-launching.
Di ruangan yang penuh kehangatan itu, semangat gotong royong, kebersamaan, dan rasa percaya menjadi bahan bakar utama kebangkitan ekonomi rakyat versi warga Sungai Lumpur.
Agus, Ketua Bidang Keanggotaan Koperasi Merah Putih Sungai Lumpur, menyampaikan bahwa kebangkitan ini bukan hanya soal angka dan modal. Lebih dari itu, ini adalah bentuk nyata warga yang ingin mandiri dan saling menolong.
“Koperasi Merah Putih Sungai Lumpur akan bangkit dengan adanya jiwa kebersamaan, gotong royong, dan kepercayaan. Setelah AD/ART disepakati bersama, kami berharap seluruh kepala keluarga dan ibu rumah tangga di Kelurahan Sungai Lumpur terdaftar sebagai anggota agar dapat merasakan manfaatnya,” ujar Agus kepada kutipan.co, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan pra-launching itu tak sekadar rapat formalitas. Para anggota membahas arah masa depan koperasi, mulai dari penjelasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), penyusunan program kerja, sampai strategi meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan anggota.
Ia percaya, jika koperasi dijalankan dengan prinsip saling percaya dan transparan, hasilnya akan lebih dari sekadar keuntungan finansial, yakni kesejahteraan sosial yang nyata di tingkat keluarga.
Koperasi Merah Putih Sungai Lumpur kini menegaskan diri sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, keanggotaannya terbuka untuk semua warga.
Kebangkitan ini jadi penanda bahwa gotong royong dan rasa saling percaya belum benar-benar pudar dari masyarakat Lingga. Justru dari desa-desa atau kelurahan seperti Sungai Lumpur, ekonomi masyarakat berpotensi tumbuh dengan pijakan paling kokoh, kebersamaan.
Jika koperasi besar sering bicara soal investasi, maka warga Sungai Lumpur menunjukkan satu investasi yang lebih tahan lama, kepercayaan. Dan dari situlah, ekonomi yang manusiawi mulai hidup kembali.