
KUTIPAN – Kalau ada yang bilang jadi ASN itu cuma soal gaji tetap dan seragam cokelat, barangkali belum pernah dengar ceramah Wakil Bupati Lingga, Novrizal. Senin (6/10/2025) pagi, di halaman Kantor Bupati Lingga berubah jadi arena yang lebih khusyuk dari wisuda, sebanyak 451 ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II resmi dilantik.
Dalam pidatonya, Wakil Bupati Novrizal tampil bukan sekadar memberi sambutan seremonial. Ia melontarkan pesan yang menohok, tapi masuk akal.
“Dengan terimanya SK ini, jangan pula hari ini terima SK, besok atau besoknya ketemu Pak Sekda, ketemu saya, ketemu Pak Bupati, langsung minta pindah karena katanya jauh. Itu terjadi. Jadi tidak mensyukuri nikmat SK yang didapat,” ujarnya.
Pesan itu terdengar seperti teguran lembut, tapi sesungguhnya menyimpan makna mendalam tentang rasa syukur dan tanggung jawab. Dari total 451 ASN PPPK yang dilantik, 384 orang tenaga teknis, 47 tenaga kesehatan, dan 17 tenaga pendidik (guru) siap menempati pos barunya. Tapi rupanya, di antara semangat baru itu, ada juga cerita klasik yang tak pernah hilang, baru seminggu kerja, sudah ingin pindah.
Masih dalam suasana hangat tapi tegas, Novrizal menyoroti kebiasaan sebagian ASN baru yang belum sempat menunjukkan kinerja, sudah berencana pindah lokasi tugas.
“Belum menunjukkan kinerja, tapi sudah minta pindah dengan alasan jauh. Belum sempat bekerja, mungkin habis bubar ini ngadap Pak Sekda, ngadap kami, ngadap kepala dinas, minta pindah, minta nota dinas. Itu terjadi,” katanya.
Kalimat itu jelas bukan bentuk marah, tapi sebuah ajakan agar para ASN baru tidak tergesa-gesa mengeluh sebelum mencoba beradaptasi. Toh, setiap penempatan sudah sesuai formasi yang dilamar. Jabatan bukan hadiah undian, tapi hasil dari seleksi dan kompetisi panjang.

“SK belum keluar, sudah merisik minta pindah. Belum nunjukkan kinerja, sudah minta pindah ke sana-sini. Padahal formasinya sudah jelas. Jalankan dulu, nanti baru ikuti aturan,” lanjutnya.
Dalam gaya bicaranya yang khas, Wabup Novrizal mengingatkan bahwa loyalitas dan integritas adalah mata uang paling berharga dalam dunia birokrasi. Ia menegaskan, mutasi bukan hak istimewa, tapi kebutuhan organisasi yang diatur dengan ketentuan jelas.
“Ketika kinerja bagus, kemampuan ada, loyalitas ada, integritas ada, dan ternyata diperlukan di sekolah lain atau di dinas lain, silakan. Tapi ikuti ketentuan. Jangan belum sampai setahun sudah minta pindah,” tegasnya.
Pesan itu sederhana tapi penting, jangan buru-buru ingin pindah sebelum sempat membuktikan diri. Dunia kerja bukan tempat untuk “kabur karena jauh,” melainkan tempat belajar tentang tanggung jawab dan ketekunan.
Di akhir pidatonya, Novrizal menutup dengan kalimat yang mungkin akan terngiang di kepala para pegawai baru itu lama setelah acara bubar.
“Kami berharap sekali, kepada bapak ibu semua untuk benar-benar bekerja dengan integritas dan loyalitas. Jalankan amanah yang telah diberikan. Kami, Pak Bupati, saya selaku Wakil Bupati, dan Pak Sekda berharap, amanah ini dijalankan dengan sebaik-baiknya.” katanya.
Pelantikan ini bukan hanya seremoni tahunan, tapi bagian dari upaya Pemkab Lingga memperkuat sumber daya manusia aparatur, terutama di tiga bidang prioritas, teknis, kesehatan, dan pendidikan.