
KUTIPAN – Batam memang kerap jadi sorotan. Bukan cuma soal geliat industrinya atau mal-mal yang menjamur, tapi juga soal urusan perut dan paru-paru warganya. Senin (29/9/2025) lalu, di Kantor Wali Kota Batam, digelar zoom meeting koordinasi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri RI. Agenda rapat ini cukup “berat”, membicarakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan percepatan penuntasan Tuberkulosis (TBC).
Pj Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, hadir memimpin jalannya rapat. Tidak sendiri, ia ditemani jajaran lengkap: mulai dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, RSUD Embung Fatimah, BPKAD, sampai Bagian Hukum. Intinya, ini bukan rapat sembarangan.
“Pemerintah Kota Batam berkomitmen mendukung kebijakan nasional dalam mempercepat penuntasan TBC sekaligus memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis berjalan aman, sehat, dan sesuai standar,” ujar Firmansyah.
Tuberkulosis, penyakit yang sering disebut “batuk seribu hari”, masih jadi PR menahun di negeri ini. Pemerintah pusat menekankan daerah wajib ikut ngebut dengan strategi skrining, terapi pencegahan, dan memastikan pengobatan tuntas.
Jangan sampai pasien berhenti di tengah jalan hanya karena malas minum obat enam bulan. Kepala daerah dan jajaran, kata pusat, wajib jadi ujung tombak di lapangan.
Ada tiga PR utama untuk daerah: integrasikan agenda TBC dalam forum koordinasi daerah, sosialisasi masif biar masyarakat melek, dan menggerakkan semua petugas kesehatan sampai penyuluh untuk turun langsung.
Kalau TBC menyasar paru-paru, program MBG ini menyasar perut anak sekolah. Pemerintah mengingatkan jangan sampai makanan gratis malah bikin sakit perut berjamaah. Karena itu, standar keamanan harus ketat: mulai dari sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS), kualitas bahan pangan, cara masak, hingga distribusi. Bahkan orang tua dan pihak sekolah diminta ikut terlibat.
Firmansyah menegaskan Pemko Batam tak mau main-main dengan dua agenda besar ini.
“Kami akan memperkuat koordinasi lintas sektor, melibatkan sekolah, puskesmas, serta orangtua wali murid agar dua program prioritas ini benar-benar memberikan dampak positif bagi kesehatan warga,” tutupnya.
Batam, tampaknya, sedang serius mengurus dua urusan mendasar: biar anak-anak sekolah nggak salah makan dan biar warga nggak terus-menerus jadi korban batuk berkepanjangan. Kalau dua hal ini bisa dibereskan, industri dan pariwisata tinggal ikut menari.(yun)