
KUTIPAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya resmi menginjakkan kaki di Kabupaten Lingga. Senin (29/9/2025) menjadi momen perdana ketika SMP Negeri 1 Dabo Singkep disulap jadi lokasi kick-off. Program ini tak berdiri sendiri, melainkan menggandeng Yayasan Cahaya Lintas Bangsa sebagai mitra pelaksana.
Di tengah sorak sorai peluncuran, Bupati Lingga Muhammad Nizar mengirimkan pesan menenangkan, jangan sampai yang ramai jadi isu di luar sana ikut mampir ke Lingga.
“Kita berharap tidak terjadi hal-hal yang lagi ramai diperbincangkan dengan MBG ini di tempat kita. Harapan kami, program ini bisa berjalan baik, sesuai dengan tujuan awal untuk memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Nizar.
Data yang mendarat di meja Nizar dari Wabup yang juga Ketua Satgas MBG menyebut ada sekitar 6 ribu penerima manfaat di Kecamatan Singkep. Targetnya jelas, balita, ibu menyusui, ibu hamil, hingga anak sekolah.
Tapi, jangan buru-buru marah kalau belum kebagian. Pasalnya, dapur MBG yang baru beroperasi hanya sanggup mengisi piring sekitar 3 ribuan orang. Sisanya? Masih antre proses.

Bupati Nizar juga sudah pasang kuda-kuda. Ia meminta seluruh elemen masyarakat dan orang tua penerima manfaat untuk bijak menyampaikan kabar.
“Kalau ada orang tua, ibu-ibu, atau penerima manfaat yang belum dapat, harus disampaikan bahwa ini bertahap. Jangan nanti digoreng-goreng seolah-olah sudah mulai tapi ada yang belum dapat. Kapasitas dapur pertama baru melayani tiga ribuan orang, selebihnya sedang berproses,” jelasnya.
Logikanya sederhana, ini baru start, bukan finish. Jadi wajar kalau distribusi masih bertahap.
Bupati Nizar pun tak segan menekankan pentingnya kerja sama antar-dinas teknis, terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Pendataan dan distribusi harus tepat sasaran. Jangan sampai yang berhak malah terlewat, sementara yang tidak masuk kategori justru ikut menikmati.
Jika kolaborasi jalan rapi, Lingga berpeluang menjadikan program MBG ini bukan sekadar wacana, tapi solusi nyata.