
KUTIPAN – Di tengah isu harga cabai rawit yang sering bikin kepala pening, Kecamatan Singkep Barat punya cerita segar. Bukan cerita tentang antrean panjang di pasar atau keluhan emak-emak soal harga yang bikin kantong bolong, melainkan kabar baik dari halaman kantor kecamatan.
Program Gerakan Tanam Cabai Rawit yang digagas pemerintah kecamatan bersama PKK, akhirnya membuahkan hasil. Dari sekitar 250 pot tanaman, panen pertama menghasilkan 22 kilogram 4 ons cabai rawit. Angka yang mungkin belum membuat pedagang besar geleng-geleng kepala, tapi cukup bikin suasana kantor kecamatan lebih hijau dan dapur warga lebih meriah.
Camat Singkep Barat, Febrizal Taupik, S.PI, menuturkan bahwa gerakan ini tidak main-main. Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kecamatan diwajibkan menanam lima pot cabai rawit di lahan kantor atau pekarangan kosong.
“Hasil panen ini nantinya akan dibagikan kepada pegawai, staf kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat, serta masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Singkep Barat. Selain untuk konsumsi, langkah ini juga sebagai motivasi agar masyarakat ikut menanam cabai sendiri,” ujar Febrizal.

Di sini logikanya sederhana, kalau ASN saja bisa menanam cabai di pot, kenapa masyarakat tidak? Tidak perlu lahan luas, tidak perlu modal besar, cukup kemauan dan sedikit perhatian. Selain memberi tambahan pasokan cabai, program ini juga jadi cara elegan menekan laju inflasi bahan pokok yang sering dipicu harga cabai rawit.
Gerakan ini, meski tampak sederhana, menyimpan pesan besar. Bahwa ketahanan pangan bukanlah konsep yang hanya bisa dibicarakan di seminar atau rapat panjang. Ia bisa dimulai dari pot kecil di teras rumah, dari gerakan kompak ASN, dan dari inisiatif lokal yang menyasar kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah kecamatan berharap, semangat tanam cabai ini bisa menular ke seluruh masyarakat. Bukan hanya untuk mengurangi ketergantungan pada pasar, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri bahwa pangan bisa dihasilkan sendiri. Dari cabai, belajar bahwa kemandirian itu ternyata bisa tumbuh di pot kecil yang dirawat dengan konsistensi.