
KUTIPAN – Di masa ketika kata “konten” bisa lebih dikenal daripada “karier”, ada satu pertanyaan penting yang mesti dijawab generasi muda: mau jadi penonton terus atau mulai jadi pemain? Sabtu 26 Juli 2025, pertanyaan itu seperti dijawab serempak oleh ratusan pelajar yang memenuhi Batam Creator Academy. Mereka datang bukan buat selfie atau nyari spot aesthetic, tapi untuk belajar jadi kreator digital sungguhan.
Pelatihan ini bukan workshop biasa. Di balik layar YouTube dan filter TikTok, ada proses panjang yang ingin diperkenalkan ke anak-anak muda Kepri. Bahwa jadi kreator bukan cuma soal viral, tapi juga soal tanggung jawab.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, paham betul semangat itu. Dalam sambutannya, ia tidak hanya menyuntikkan motivasi, tapi juga memperingatkan: jadi kreator itu bukan cuma urusan kamera dan editan, tapi juga soal moral dan sosial.
“Pelatihan ini adalah wadah yang sangat baik bagi anak-anak Kepri untuk menjadi kreator yang kreatif, inovatif, dan produktif,” kata Nyanyang.
Tapi harapan saja tak cukup. Di era digital, konten menyebar lebih cepat dari niat. Maka Nyanyang pun mengingatkan pentingnya tanggung jawab.
“Dunia digital memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, sangat penting bagi para kreator untuk menghasilkan konten yang positif, membangun, dan bertanggung jawab secara sosial.”
Central Creator Camp Batch II adalah kerja bareng PT Central Group Batam dan Batam Creator Academy. Materinya tak main-main: videografi, editing, strategi distribusi, hingga pengembangan platform pribadi. Dengan kurikulum begini, konten bukan cuma hiburan—tapi alat perjuangan.
Tak heran jika pelatihan ini mengundang banyak nama besar. Hadir di sana mantan Menteri PANRB Asman Abnur, Kepala Dinas UMKM Kepri, Direktur Central Group Batam, dan para tokoh pendidikan lainnya. Sebuah pertanda bahwa yang disiapkan bukan sekadar pelajar yang paham kamera, tapi juga masa depan industri kreatif Kepri.
Wagub Nyanyang juga memberi apresiasi kepada semua yang terlibat.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Direktur Batam Creator Academy, Bapak Socrates, dan seluruh sponsor serta tim yang telah bekerja maksimal untuk menyukseskan kegiatan ini.”
Pemerintah Provinsi Kepri berharap, lewat pelatihan seperti ini, pelajar bisa naik kelas. Dari sekadar penonton jadi pencipta. Dari konsumtif jadi produktif. Dari lokal jadi global.
Laporan: Erika
Editor: Fikri
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.