
KUTIPAN – Ada yang bilang jadi kurir narkoba itu jalan pintas cari duit cepat. Tapi kenyataannya, yang cepat justru nasibnya tamat. Tersangka HW (43) mungkin dulu berpikir tugasnya cuma ngantar “barang”. Tapi malam itu, saat aspal Jalan Soekarno Hatta di Dumai masih basah oleh embun dini hari, ia mendapati hidupnya berubah. Dari yang mungkin hanya berniat setor barang lalu pulang, jadi masuk berita karena kedapatan bawa 38 kg sabu dan 55 ribu butir ekstasi.
Begini, membicarakan jaringan narkoba memang sering bikin dahi berkerut. Tapi kisah pengungkapan yang satu ini agak beda. Tidak hanya karena jumlah barang bukti yang bikin geleng kepala, tapi juga karena detail pengemasannya yang anehnya cukup “niat”. Pakai kardus biskuit, teh cina, sampai jumlah butir yang bisa bikin satu konser rave penuh.
Di balik itu semua, tetap ada kerja keras para petugas gabungan Bareskrim dan Bea Cukai yang perlu diapresiasi. Mereka bukan cuma menahan satu kurir, tapi memutus rantai panjang yang melibatkan jalur laut lintas negara.
Berawal dari informasi jaringan Malaysia-Indonesia di Bengkalis, tim Subdit IV Dittipidnarkoba Bareskrim yang dipimpin Kombes Handik Zusen langsung gerak cepat. Bersama Bea Cukai Riau, mereka menyisir perairan dan memantau target.
“Kamis, sekira pukul 01.15 WIB, tim berhasil mengamankan tersangka HW di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Dumai, Riau,” jelas Eko Hadi Santoso.
Apa Saja Barang Buktinya?
Barang bukti yang diamankan tak tanggung-tanggung:
-
38 kg sabu dalam kemasan teh cina hijau
-
Sekitar 55 ribu butir ekstasi dalam tiga kardus: ‘Jumbo’, ‘Gerry’, dan ‘Biscuits’
“Terakhir, satu kardus merek ‘Biscuits’ warna cokelat yang di dalamnya terdapat 18 bungkus sabu kemasan teh cina hijau seberat 18 kilogram bruto dan dua bungkus ekstasi seberat empat kilogram berjumlah kurang lebih 10.000 butir,” terang Eko.
Siapa Sebenarnya HW?
HW disebut hanya sebagai kuda darat alias kurir. Dalam pengakuannya, ia mengambil barang dari Dumai lalu diarahkan untuk meletakkan di simpang Bangko Atas.
“Dirinya diperintah oleh pemilik barang berinisial ADT,” ungkap Eko.
Lalu, Di Mana ADT?
ADT kini masuk dalam daftar pencarian orang.
“Pemilik barang berinisial ADT kini masuk dalam DPO dan kami pastikan akan terus memburu ADT,” tegas Eko.
Laporan: Rangga
Editor: Fikri
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.