
KUTIPAN – Komandan Pasmar 1 (Danpasmar 1) Brigjen TNI (Mar) Ena Sulaksana, S.E., meninjau secara langsung latihan terjun Free Fall yang dilaksanakan oleh prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Jakarta, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (10/7/2025).
Latihan ini merupakan bagian dari Latihan Satuan Dasar (LSD) II aspek udara serta Uji Standar Kemampuan Perorangan Lanjutan (SKPL) Triwulan III tahun 2025. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan individu sekaligus memelihara kesiapsiagaan prajurit dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasi TNI AL di masa depan.
Dalam latihan tersebut, para prajurit melakukan penerjunan menggunakan Helikopter Bell 412 HU 4203 milik Skuadron 400 Wing Udara 1 dari landasan Pondok Cabe. Latihan ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir, Letkol Marinir Dave M.H. Lomboan, M.Tr.Opsla.
Letkol Marinir Dave menjelaskan, latihan ini tak hanya menguji kemampuan terjun perorangan tetapi juga bertujuan meningkatkan kerja sama tim serta ketahanan fisik dan mental para prajurit. Menurutnya, keterampilan ini menjadi bagian penting dalam kesiapan tempur satuan Yontaifib 1 Mar.
“Latihan ini meliputi peningkatan kemampuan dasar tempur udara serta keterampilan lanjutan yang akan mendukung pelaksanaan tugas operasi di medan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Brigjen TNI (Mar) Ena Sulaksana dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas semangat dan profesionalisme prajurit Yontaifib 1 Mar. Ia juga memberikan arahan kepada para peterjun untuk memanfaatkan setiap momen latihan sebagai ajang peningkatan kualitas diri dan kesiapan operasional.
“Terus tingkatkan kemampuan tempur kalian karena terjun merupakan salah satu kemampuan dasar bagi prajurit Trimedia yang memiliki adrenalin tinggi, di mana ketelitian, kecepatan, keakuratan, dan pengambilan keputusan yang tepat menjadi modal utama dalam penugasan,” pesan Danpasmar 1.
Ia menambahkan bahwa kemampuan terjun bebas (Free Fall) merupakan salah satu keahlian yang hanya dimiliki oleh prajurit-prajurit dengan kualifikasi khusus. Oleh sebab itu, pelatihan rutin seperti ini sangat penting untuk menjaga dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki.
Latihan yang berlangsung dengan standar prosedur keselamatan tinggi ini juga menjadi salah satu tolok ukur pembinaan personel dalam jajaran Korps Marinir TNI AL. Yontaifib sebagai satuan elit pengintai amfibi dituntut untuk selalu berada dalam kondisi siap tempur, baik di darat, laut, maupun udara.

Satuan ini dikenal sebagai pasukan Trimedia, yang berarti mampu beroperasi di tiga medan pertempuran. Untuk itu, penguasaan teknik-teknik khusus seperti terjun bebas menjadi keharusan bagi setiap prajurit yang tergabung dalam Yontaifib.
Dalam kunjungannya, Brigjen Ena Sulaksana juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan antaranggota tim dan menjaga semangat korps selama menjalankan latihan maupun operasi.
“Kemampuan individu penting, tapi lebih dari itu adalah sinergi dan loyalitas tim. Itulah kekuatan utama kita sebagai satuan tempur,” ujarnya.
Latihan ini dijadwalkan berlangsung dalam beberapa tahap dan diikuti oleh seluruh prajurit aktif Yontaifib 1 Marinir. Selain sebagai bagian dari kurikulum pembinaan, kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi rutin terhadap kesiapan personel menghadapi berbagai tantangan tugas di masa mendatang.***
Editor: Fikri