
Kalau biasanya seorang Komisaris Utama cukup duduk manis di balik meja kaca dan sesekali menghadiri rapat direksi, maka gaya Fary Francis bisa dibilang beda. Tak perlu menunggu lama setelah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Taspen (Persero) pada Kamis, 26 Juni 2025, Fary langsung tancap gas. Selasa, 1 Juli 2025, ia sudah menjejakkan kaki di kantor cabang PT Taspen di Batam dan Tanjungpinang.
Tak sekadar seremonial, kunjungan perdana ini membawa pesan dan misi yang serius: mengenal lebih dekat jajaran pegawai dan memperkuat sinergi dengan mitra strategis di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.
Bertempat di Kantor Mandiri Taspen, Grand Niaga Mas, Fary disambut langsung oleh Branch Manager PT Taspen (Persero) cabang Tanjungpinang, Hilda Alfionita, dan jajarannya. Tapi yang bikin suasana agak beda, Fary datang bukan cuma sebagai “orang baru” di Taspen, tapi juga sebagai perpanjangan pesan dari Istana.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa kami ditugaskan disini tidak lain adalah untuk mengoptimalkan sektor strategis seperti kawasan industri, galangan kapal, dan sektor penunjang lainnya serta lembaga-lembaga jaminan sosial salah satunya PT Taspen (Persero) sebagai pilar penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Batam dan nasional,” terang Fary Francis.
Tidak tanggung-tanggung, Fary bicara tentang galangan kapal dan industri, dua sektor yang belakangan ini memang menjadi titik panas pembangunan ekonomi kawasan. Tapi tak berhenti di situ, ia juga menyinggung peran vital Taspen dalam ekosistem kesejahteraan, terutama bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara) yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
“Kami berkomitmen untuk terus mempererat sinergi antara BP Batam dengan PT Taspen (Persero) serta stakeholder terkait khususnya dalam hal ini terkait peningkatan kualitas layanan bagi ASN baik yang masih aktif maupun yang sudah memasuki masa pensiun serta para penerima manfaat program kesejahteraan lainnya,” tegasnya lagi.
Misi besar itu juga didukung infrastruktur layanan Taspen yang sudah cukup mapan di Batam dan sekitarnya. Ada Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) dengan kantor cabang di Batam dan Tanjungpinang, BPR DP Taspen sebagai mitra keuangan untuk pensiunan, dan dukungan dari bank-bank HIMBARA seperti BRI, BNI, dan BTN.
Dengan jejaring nasional yang kuat, Taspen memang punya posisi strategis untuk menjadi motor kesejahteraan ASN, bukan cuma sekadar lembaga pencair pensiun.
Fary melihat sinergi antara BP Batam dan Taspen sebagai kombinasi yang sangat masuk akal: satu fokus pada investasi dan pengusahaan, satu lagi fokus pada pengelolaan SDM dan jaminan sosial.
“Upaya kami di BP Batam dalam memajukan investasi dan pengusahaan serta dukungan dari PT Taspen (Persero) dari sisi peningkatan kesejahteraan SDM tentu hal ini akan menjadi kolaborasi yang sangat baik dalam mendukung kemajuan Batam,” pungkasnya.
Kalau melihat dari gaya blusukan dan narasi besar yang dibawa Fary Francis, Taspen di bawah kepemimpinannya tampaknya tidak akan diam di tempat. Akan ada banyak agenda strategis dan kolaborasi lintas sektor yang dibangun.
Bisa jadi, wajah baru Taspen sebagai pilar kesejahteraan dan mitra pertumbuhan ekonomi di Batam memang sedang digarap serius. Dan Batam? Siap-siap jadi pusat perhatian nasional bukan cuma karena letaknya yang strategis, tapi juga karena jadi laboratorium dari model sinergi investasi dan jaminan sosial yang modern.***
Laporan: Yuyun Editor: Dito Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos: