
KUTIPAN – Tasikmalaya lagi-lagi jadi sorotan. Bukan karena dodol garutnya (eh itu mah beda kabupaten), tapi soal tambang-tambangan yang makin hari makin bikin warga gelisah. Di balik pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya yang baru, H. Cecep Nurul Yakin dan H. Asep Sopari Al-Ayubi, ternyata terselip misi besar: bersih-bersih tambang ilegal di kawasan Gunung Galunggung.
Pelantikan ini berlangsung di halaman Gedung Pakuan, Bandung, hari Rabu, 4 Juni 2025. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang jadi host-nya, menyelipkan pesan yang nggak main-main. Bukan sekadar seremoni copot-pasang jabatan, tapi ini juga sinyal kalau Gunung Galunggung bukan tempat buat diobok-obok sesuka hati.
“Galunggung adalah Galih Nu Agung. Di sanalah hati dan jati diri orang Tasik berada. Karena itu, segala bentuk aktivitas tambang ilegal yang merusak ekosistem, pertanian, perikanan, serta infrastruktur harus segera dibenahi,” ujar Dedi. Tegas, penuh makna, dan bikin merinding kalau benar-benar dipikirin.
Nah, Cecep pun nggak tinggal diam. Pas diwawancarai media dua hari setelahnya, Sabtu, 7 Juni 2025, ia langsung pasang sikap. “Saya tidak anti tambang, tetapi saya anti tambang ilegal. Jika tidak memiliki izin, maka semua operasional harus diberhentikan,” katanya. Mantap, Pak!
Rencananya, pemerintah kabupaten bakal gelar rapat koordinasi bareng SKPD buat inventarisir mana tambang yang legal dan mana yang ngumpet-ngumpet macam maling ayam. Data ini penting, biar tindakan penertiban nanti bukan cuma gertak sambal. Tapi beneran sambal yang pedas dan bikin kapok.
Emang sih, tambang yang resmi dan berizin bisa kasih pemasukan. Tapi kalau ilegal? Ujung-ujungnya cuma nyusahin. Jalanan rusak, sumber air jadi keruh, sawah dan kolam ikan jadi korban. Ini bukan soal ego pemda, tapi soal masa depan warga Tasik juga.
Gubernur juga sempat nyolek soal anggaran. Katanya, dana hibah yang nilainya ratusan miliar itu mending dialokasikan buat perbaikan infrastruktur dan pelayanan publik. Ya jelas, dari pada buat nutupin dampak tambang ilegal, mending langsung fokus ke yang manfaatnya bisa dirasain masyarakat.
Langkah ini juga jadi semacam titik balik. Pelantikan Cecep dan Asep bukan cuma upacara doang, tapi juga awal dari pemerintahan yang pengen bersih, netral, dan berintegritas. Semoga bukan cuma janji manis awal periode ya.
Masyarakat Tasik pun berharap banyak. Biar Galunggung tetap jadi simbol peradaban, bukan jadi lubang besar karena ditambangin terus. Biar pembangunan jalan, tapi jangan sampai ninggalin kerusakan yang nggak bisa diperbaiki.
Kalau penertiban tambang ilegal ini berhasil, bisa jadi contoh juga buat daerah lain di Jawa Barat. Bahwa ngurus lingkungan dan sumber daya alam bisa kok dilakukan bareng-bareng tanpa bikin rakyat buntung.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Laporan: Chandra Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.