
KUTIPAN – Kalau ada yang bilang penjara bisa bikin orang tobat, mungkin itu nggak berlaku buat R. Pria 42 tahun ini baru sehari menghirup udara bebas, eh langsung kambuh. Nggak tanggung-tanggung, dia kembali beraksi di dunia penjambretan—dunia yang sudah akrab baginya.
R dan rekannya, S (32), yang juga bukan nama baru di dunia hitam itu, akhirnya harus kembali merasakan dinginnya jeruji besi setelah dibekuk Tim Reskrim Polres Padang Pariaman. Keduanya tercatat sudah empat kali menjambret sepanjang tahun 2025. Lokasi incarannya pun bukan main-main, ada di kawasan padat penduduk seperti Kampung Gelapung dan Ulakan Tapakis, wilayah yang ramai dan penuh aktivitas masyarakat, terutama ibu-ibu yang suka belanja ke pasar.
“Pelaku R langsung kembali ke dunia hitam setelah bebas. Sementara S sudah empat kali beraksi tahun ini dan juga merupakan residivis,” tegas Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Regy, dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).
Modus mereka pun terbilang “klasik tapi efektif”: berburu di pasar tradisional, nyasar ibu-ibu yang pakai perhiasan, lalu kabur dengan motor. Lokasi yang dipilih? Jalur lintas Padang Pariaman dan Kota Pariaman—tempat yang lalu lintasnya ramai tapi juga gampang buat kabur.
“Target utama mereka adalah ibu-ibu yang mengenakan perhiasan saat berbelanja di pasar. Pelaku bergerak cepat, biasanya menggunakan sepeda motor,” jelas Regy.
Bukan cuma asal tangkap, Polres Padang Pariaman langsung ngebut berkoordinasi dengan polisi di wilayah tetangga. Siapa tahu, aksi dua orang ini nggak berhenti di satu daerah doang. Bisa jadi, mereka bagian dari jaringan jambret yang lebih besar.
“Kami masih mendalami kemungkinan adanya lokasi lain yang menjadi sasaran. Tidak menutup kemungkinan jaringan ini lebih luas,” tambah Regy.
Yang bikin salut, Polres Padang Pariaman gercep. Penangkapan ini sekaligus jadi penegasan bahwa kejahatan jalanan masih jadi atensi serius. Mereka juga mulai memperketat pengawasan terhadap para residivis yang baru bebas. Tujuannya jelas: mencegah kejadian serupa.
“Kami terus meningkatkan patroli dan pemantauan di titik-titik rawan. Masyarakat juga diimbau waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan,” pesan Iptu Regy.
Buat warga Padang Pariaman, ini jadi alarm waspada. Pasar tradisional memang tempat yang hidup, tapi juga jadi lokasi empuk bagi para pelaku kriminal. Semoga setelah dua residivis ini dibekuk, suasana pasar bisa lebih aman dan ibu-ibu bisa belanja tanpa harus pegang tas erat-erat kayak lagi main tarik tambang.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
👉 https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
👉 https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.