
KUTIPAN – Sudah mendekati Hari Raya Iduladha, sebagian orang sibuk urusan kambing, sapi, sampai masak ketupat. Tapi di sudut Kabupaten Pringsewu, Lampung, justru ada sekelompok pemuda yang memilih jalan hidup beda: pamer senjata tajam, gayanya kayak gangster sungguhan. Bukan film, bukan drama. Ini beneran.
Sebuah video viral di Facebook memotret aksi mereka. Lengkap dengan caption penuh percaya diri: “Gangster BOM21 – from bambuseribu with love.” Gaya sok jagoan itu bukannya menuai fans, malah bikin warga Pekon Gumuk Rajin, Kecamatan Pagelaran, merinding. Namanya juga megang-megang celurit, siapa yang tenang?
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari angkat suara, “Tim Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Pringsewu langsung bergerak cepat begitu menerima laporan dari masyarakat,” katanya, Minggu (11/5/2025).
Bukan cuma cepat, tim ini juga efektif. Hasil penyelidikan mengarah jelas ke sekelompok pemuda yang memang hobi tebar teror pakai senjata tajam. Singkat cerita, dua orang langsung diamankan: RA (18), warga Kelurahan Bumi Ratu, dan WM (19), warga Kecamatan Pringsewu. Anak muda, baru mau cari jati diri, malah nyasar ke jalanan gelap.
Dari tangan dua pemuda ini, polisi menemukan barang bukti sebilah celurit bergagang kayu panjang 120 cm. Panjang segitu, kalau buat pamer sih kelihatan keren. Tapi di mata hukum? Langsung digeret, Bro.
Kombes Yuni menegaskan, “Penangkapan ini merupakan bukti keseriusan Polda Lampung dalam menindak tegas segala bentuk aksi premanisme dan kekerasan jalanan. Operasi Pekat akan terus berlanjut sebagai upaya menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif,” katanya.
Logikanya, mau gaya sekeren apa pun, kalau main kekerasan di ruang publik, ya pasti ketangkep. Dunia nyata itu bukan GTA San Andreas. Ini Pringsewu, bukan Los Santos.
Polisi pun mengingatkan lagi, masyarakat jangan pernah ragu lapor kalau ada yang aneh-aneh di lingkungannya. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan. Jika menemukan aksi premanisme, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau melalui kanal resmi kepolisian,” tutup Yuni.
Momen ini juga jadi tamparan keras buat siapa pun yang masih mikir keren main premanisme. Ingat, sekarang semua orang pegang HP, semua bisa viral dalam hitungan menit. Mau gagah-gagahan malah ujungnya dipermalukan seluruh kota.
Premanisme mungkin dulu bisa bikin orang minggir. Tapi zaman sekarang? Polisi gerak cepat, medsos jalan lebih cepat lagi. Hidup damai itu pilihan, dan, ya, lebih keren.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/ atau https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.