
KUTIPAN – Apa jadinya kalau ibu-ibu di Tanjungpinang diberi layanan KB gratis? Jawabannya: mereka datang dengan semangat, dan pulang dengan perut tetap rata dan rencana masa depan yang lebih tertata. Itulah yang terjadi Senin pagi hingga siang (5/5), ketika 77 akseptor memadati beberapa titik pelayanan kesehatan untuk ikut serta dalam program KB gratis yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Kolaborasi apik antara IBI, Dinas Kesehatan, BKKBN, TP PKK Kota, serta para penyuluh dan kader KB di seluruh kelurahan se-Kota Tanjungpinang menjadi dalang di balik kegiatan ini. Keroyokan instansi dan lembaga ini seolah berkata: “Kita bisa mencegah stunting bareng-bareng, asal kompak!”
Acara pembukaan berlangsung di Praktek Mandiri Bidan Putri Bungsu (Bidan Efiarni), Km 10. Rustam, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang—yang datang mewakili Wali Kota Lis Darmansyah—mengawali acara dengan sambutan sekaligus semangat.
“Layanan KB ini sangat mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka stunting,” kata Rustam, mantap.
Tak cukup sampai situ, beliau juga menekankan pentingnya peran para ibu: “Dengan ber-KB, artinya para ibu telah memahami pentingnya perencanaan kehamilan dalam mendukung keluarga yang berkualitas, bahagia, dan sejahtera.” katanya.
Data sampai siang hari menunjukkan 77 akseptor telah menerima layanan. Rinciannya: 38 memilih KB IUD, 37 KB implan, dan 2 akseptor tampak masih setia dengan KB suntik. Tak banyak, tapi cukup menggambarkan bahwa warga sadar pentingnya perencanaan keluarga—atau minimal, sadar betapa mahalnya harga popok sekarang.
Tenang, bagi warga Tanjungpinang yang belum sempat ikut, program ini masih berlangsung sampai 31 Mei. Jadi, silakan kosongkan jadwal belanja bulanan demi masa depan keluarga yang lebih cerah dan tabungan yang tak terkuras oleh susu formula.
Layanan ini tersebar di seluruh puskesmas dan praktik bidan mandiri yang tergabung dalam kegiatan, jadi tinggal pilih yang paling dekat dari rumah—dan mungkin sekalian mampir beli es tebu.
Lebih dari sekadar suntik sana-sini, program ini adalah bentuk perhatian negara (dan para bidan) kepada ibu-ibu yang seringkali jadi ujung tombak pembangunan keluarga, tapi jarang mendapat sorotan kecuali kalau anaknya nangis di minimarket.
Rustam juga menutup sambutannya dengan harapan tulus bagi para bidan, “Semoga para bidan di Tanjungpinang semakin sejahtera dan berjaya di usia ke-74 tahun ini.”
Dan jangan salah, ini bukan hanya seremoni lokal. Layanan KB gratis dalam rangka HUT ke-74 IBI ini juga digelar serentak di seluruh Indonesia, dengan target fantastis: satu juta akseptor dalam satu bulan.
Laporan ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan. Editor: Fikri