
KUTIPAN – Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman padat di Kelurahan Senayang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, pada Selasa pagi, 8 April 2025. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB itu menghanguskan sedikitnya enam rumah warga.
Api diketahui mulai membesar di dekat Pos Angkatan Laut dan Warung Kopi Toku. Kobaran cepat menjalar di antara rumah-rumah yang berada di kawasan padat penduduk. Warga yang panik berlarian menyelamatkan diri dan barang-barang seadanya, sementara sebagian lain membantu pemadaman dengan alat sederhana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga, Oktanius Wirsal, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, kebakaran terjadi sekitar jam 08.45 pagi. Saat ini proses pemadaman masih berlangsung di lapangan,” ujar Oktanius saat dihubungi Selasa pagi.
Api sempat menyelimuti kawasan permukiman dengan asap hitam pekat. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.
“Api memang sudah mulai padam, tapi kondisi enam rumah itu habis terbakar. Tidak ada yang bisa diselamatkan,” kata Oktanius.
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran. Tim dari BPBD dan aparat kepolisian masih menyelidiki sumber api. Sementara itu, warga yang terdampak telah dievakuasi ke tempat aman. Beberapa dari mereka terlihat duduk di pinggir jalan, menyaksikan rumah dan harta benda mereka berubah menjadi abu.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat kobaran api melalap bangunan rumah dengan cepat. Asap pekat membumbung tinggi ke langit, menutupi pandangan di sebagian wilayah Senayang.
Menurut keterangan warga, api pertama kali terlihat dari salah satu rumah di dekat simpang tiga Pos AL. Dalam waktu singkat, api merembet ke bangunan lain yang sebagian besar terbuat dari kayu.
“Kami semua panik. Api langsung besar. Tidak sempat ambil apa-apa,” ujar seorang warga yang rumahnya turut terbakar.
Hingga pukul 10.30 WIB, pemadaman masih berlangsung. Petugas gabungan dari BPBD, TNI AL, kepolisian, dan masyarakat berjibaku mengendalikan api. Minimnya akses mobil pemadam ke lokasi yang padat menjadi salah satu kendala utama dalam proses pemadaman.
Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan pascakebakaran. Penyaluran bantuan darurat sedang dikordinasikan, termasuk tempat penampungan sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat dan dengan bangunan semi permanen. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran.