
KUTIPAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Parapat, Kabupaten Simalungun, dalam beberapa hari terakhir menyebabkan bencana banjir dan longsor yang cukup parah. Sebagai langkah tanggap darurat, personel Kompi 2 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sumut langsung diterjunkan untuk membantu evakuasi dan penanganan dampak bencana.
Dibawah komando AKP Ronny Sarko, satu pleton Brimob tiba di lokasi pada Minggu malam (16/3/2025) pukul 21.30 WIB, membawa peralatan lengkap, termasuk tenda pleton, perahu karet, life jacket, serta peralatan berat seperti beko dan cangkul.
Begitu tiba di lokasi, tim SAR Brimob langsung menghadapi kendala besar. Material longsoran dari Bukit Suaon Parapat menutup akses jalan, menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat distribusi bantuan.
Namun, dengan semangat gotong royong, tim Brimob dan instansi terkait terus berupaya membuka akses jalan, agar bantuan dapat segera menjangkau warga terdampak.
“Kami segera bergerak begitu menerima informasi tentang bencana ini. Prioritas kami adalah membantu warga yang terdampak dan memastikan akses jalan kembali normal,” ujar AKP Ronny Sarko.
Pada pukul 23.10 WIB, sebagian personel Brimob bergerak ke RSUD Parapat untuk membantu membersihkan lumpur yang menggenangi rumah sakit, agar pelayanan kesehatan dapat kembali berjalan.
Selain itu, mereka juga menyisir pemukiman warga di sekitar Kota Parapat, membersihkan sisa lumpur dan material longsor yang menutupi rumah-rumah warga dan fasilitas umum.
“Kami juga mendirikan tenda pleton sebagai tempat istirahat dan posko sementara,” tambah AKP Ronny Sarko.
Upaya cepat tanggap tim Brimob mendapat apresiasi dari Bupati Simalungun, Anton Ahmad Saragih, serta Dandim 0201/SML, Letkol Inf. Slamet Faujan, yang langsung meninjau lokasi bencana.
Tak hanya Brimob, instansi terkait dan warga setempat terus bahu-membahu membersihkan puing-puing dan lumpur yang menutupi kawasan terdampak.
Saat ini, kebutuhan mendesak untuk mempercepat proses pembersihan adalah alat penyemprot air bertekanan tinggi, guna membersihkan lumpur yang masih menumpuk di berbagai titik.
Petugas gabungan terus bekerja keras agar aktivitas warga segera kembali normal, sambil tetap mewaspadai potensi longsor susulan akibat curah hujan yang masih tinggi.