
KUTIPAN – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi sejak Kamis malam (6/3/2025) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 13 kecamatan yang terdampak, dengan total 104 kepala keluarga (KK) yang harus menghadapi bencana. Satu korban dilaporkan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sukabumi, BPBD, TNI, Basarnas, serta relawan, segera diterjunkan untuk melakukan evakuasi dan pendataan kerusakan.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penanganan. Fokus utama kami adalah penyelamatan korban serta memastikan jalur transportasi bisa segera diakses,” ujar Kabag Ops Polres Sukabumi, Kompol Dedi Suryadi, S.E., M.Si., Jumat (7/3).
Beberapa kecamatan yang mengalami banjir cukup parah antara lain Kecamatan Jampang Kulon, Lengkong, Cisolok, dan Palabuhanratu. Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 cm hingga 100 cm, yang merendam pemukiman, jalan raya, dan fasilitas umum. Di Kecamatan Palabuhanratu, luapan Sungai Ciranca menggenangi Puskesmas dan beberapa permukiman, memaksa 64 warga mengungsi ke Kantor Bank Supra.
“Kami telah menyiapkan dapur umum dan bantuan logistik bagi pengungsi. Tim masih bekerja keras untuk membuka akses yang tertutup longsor,” kata Kepala BPBD Sukabumi.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa kecamatan seperti Lengkong, Simpenan, dan Warungkiara. Longsoran tanah sempat menutup jalan utama di Desa Cilangkap, menghambat pergerakan warga dan kendaraan logistik. Di Kampung Cijangkar, Kecamatan Simpenan, sebuah rumah tertimbun longsor, menewaskan seorang anak berusia 7 tahun, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
“Saat kejadian, hujan masih sangat deras. Kami berusaha maksimal dengan alat seadanya untuk menggali dan mencari korban yang tertimbun,” ujar seorang relawan yang terlibat dalam pencarian.
Di Kecamatan Cikembar, luapan Sungai Bojong menyebabkan genangan air di Perumahan Pratama Indah Residence, membuat 115 warga terdampak dan sebagian harus mengungsi ke Kantor Desa Bojong.
Tim gabungan terus melakukan pemantauan di wilayah-wilayah terdampak, mengingat hujan deras masih berlanjut di wilayah Sukabumi. “Situasi masih dinamis. Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor untuk tetap waspada, terutama jika hujan deras kembali terjadi dalam waktu dekat,” tutur Kompol Dedi Suryadi.
Pihak berwenang juga meminta warga untuk segera melaporkan kejadian darurat agar dapat ditangani dengan cepat. Proses pencarian korban dan pemulihan pasca-bencana masih terus berlangsung.