
KUTIPAN – Polda Bali telah mengungkap kasus pengeroyokan yang terjadi di Finns Beach Club, Canggu, Badung, Bali, yang melibatkan sekuriti dan wisatawan asing (WNA) pada Selasa (11/2) malam. Dalam kasus ini, sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yang terdiri dari delapan sekuriti beach club tersebut dan satu WNA Australia.
Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan bahwa kedua belah pihak saling melaporkan dan masing-masing mengaku sebagai korban. WNA melaporkan kejadian ini ke Polres Badung, sementara sekuriti juga melaporkan WNA ke Ditreskrimum Polda Bali.
“Hasil penyidikan dan pemeriksaan barang bukti yang ditangani oleh Satreskrim Polres Badung menetapkan delapan orang tersangka, yang terbukti melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap dua WNA asal Australia, JE dan MR,” ungkap Kapolda Bali.
Para sekuriti yang ditetapkan sebagai tersangka adalah IMLA, IGPASN, IWAJ, IMIDS, INDG, IGNAS, IKGM, dan INM. Mereka telah ditahan sejak 18 Februari 2025. Dalam kejadian tersebut, para tersangka melakukan pengeroyokan dengan cara memukul, menendang bagian wajah dan perut korban, serta menjatuhkan korban hingga ke parkiran staf beach club.
“Para tersangka melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara memukul, menendang, dan mempiting korban hingga jatuh. Salah satu tersangka, INM, bahkan menendang dan menginjak kaki korban,” kata Kapolda.
Selain itu, dalam laporan yang ditangani Ditreskrimum Polda Bali, satu tersangka lainnya, MR (28), WNA Australia, ditetapkan sebagai tersangka. MR ditangkap setelah membuat keributan di lokasi tersebut, kemudian mendekati dan memukul sekuriti bernama IMBY dengan pukulan keras yang membuat korban terjatuh dan sempat tidak sadarkan diri.
MR dijerat dengan Pasal 351 Ayat 2 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Kapolda Bali menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperketat pengamanan di lokasi-lokasi rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ia juga memastikan bahwa kasus ini akan ditangani secara profesional dan tegas.
“Kami akan menangani kasus ini secara objektif, terukur, dan siapapun yang terlibat akan diproses secara hukum,” tegas Irjen Pol Daniel Adityajaya.