![Ad image](https://ik.imagekit.io/ktpn/GOOGLE-NEWS-KUTIPAN.webp)
KUTIPAN – Memiliki jiwa sosial yang tinggi, seorang anggota kepolisian di Polresta Magelang, Aiptu Donny Sugiarto, telah mengabdikan dirinya untuk merawat seorang anak yatim sejak duduk di bangku SD hingga kini beranjak SMA.
Hampir tujuh tahun lamanya, Aiptu Donny menjadi sosok ayah bagi Al Rayyan Dzikri Nugraha, seorang anak yang sejak kecil menghadapi kondisi hidup yang sulit.
Dalam keterangannya, Aiptu Donny mengungkapkan bahwa Al Rayyan adalah putra dari seorang pekerja jasa timbang badan keliling yang hidup berpindah-pindah. Pertemuan mereka terjadi di sebuah rumah sakit, saat Al Rayyan masih kecil dan tengah merawat ibunya seorang diri.
Tanpa sanak saudara yang mendampingi, bocah itu bahkan sempat memilih untuk tidak bersekolah demi merawat ibunya. Situasi ini menggerakkan hati Aiptu Donny untuk bertindak.
“Saya merasa terpanggil untuk merawatnya setelah melihat bagaimana dia berjuang sendiri. Saat itu, banyak orang ingin mengadopsinya, tetapi dia ketakutan karena tidak ingin berpisah dari ibunya. Saya kemudian meyakinkannya agar kembali bersekolah,” kenang Aiptu Donny, Minggu (9/2).
Namun, jalan yang mereka tempuh tidaklah mudah. Al Rayyan kehilangan ayahnya sejak masih bayi berusia tiga bulan, dan saat duduk di kelas 3 SD, ia juga harus merelakan kepergian sang ibu.
Sejak saat itu, Aiptu Donny dan istrinya merawat Al Rayyan sepenuh hati, menganggapnya layaknya anak kandung sendiri. Tanpa adanya bantuan dari pihak lain, biaya pendidikan dan kehidupan sehari-hari Al Rayyan sepenuhnya ditanggung dari gaji Aiptu Donny sebagai anggota Polri.
Kini, Al Rayyan tumbuh menjadi seorang remaja yang semakin mandiri dan memiliki harapan besar untuk masa depannya. Ia tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sosok yang telah menjadi ayah baginya.
“Saya tidak tahu bagaimana nasib saya jika tidak bertemu Bapak Donny. Saya sudah dianggap keluarga, saya disekolahkan sampai sekarang. Saya ingin sukses agar bisa membanggakan beliau dan membalas kebaikannya,” ungkap Al Rayyan.
Sementara itu, harapan terbesar Aiptu Donny adalah melihat Al Rayyan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan sukses.
“Saya ingin dia memiliki kehidupan yang layak seperti anak-anak lainnya, meraih cita-citanya, dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi orang yang sukses,” tutupnya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa kebaikan dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat. Aiptu Donny tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai polisi, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa kemanusiaan adalah panggilan hati.