KUTIPAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Dusun Gunung Wuluh, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, pada Selasa (17/12) mengakibatkan longsor di Bukit Sijambon. Tanah longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB setelah hujan yang terus mengguyur sejak siang hari. Peristiwa ini mengakibatkan satu korban jiwa dan kerugian material mencapai Rp100 juta.
Longsor yang melibatkan lereng tanah setinggi 25 meter menimpa rumah milik Ratno (52), seorang petani setempat. Kapolsek Candiroto, AKP Edy Susanto, menjelaskan bahwa saat kejadian, dua orang berada di dalam rumah, yaitu Suryaningsih (9) dan Sri Wahyuti (70).
“Suryaningsih berhasil ditemukan dalam keadaan selamat meski tertimbun tanah dan reruntuhan tembok, berkat upaya tetangga korban, Heri Prasetyo. Namun, Sri Wahyuti ditemukan meninggal dunia di belakang rumah,” ungkap AKP Edy Susanto, Rabu (18/12).
Heri Prasetyo, saksi mata sekaligus penolong, menceritakan saat longsor terjadi, ia langsung bergegas mencari korban di bawah reruntuhan.
“Saya bersama warga langsung menyisir lokasi, dan syukur Suryaningsih masih bisa diselamatkan,” ujarnya.
Selain Heri, Kepala Desa Canggal, Dina Listyana, turut memberikan keterangan mengenai kondisi pasca-kejadian.
“Warga saat ini bahu-membahu membersihkan material longsor. Kami juga menghimbau agar warga tetap siaga karena curah hujan masih tinggi,” katanya.
Langkah Cepat Aparat dan Warga
Aparat gabungan dari Polres Temanggung bersama warga langsung melakukan evakuasi dan pendataan. Langkah-langkah seperti pencatatan saksi, pengamanan barang bukti, dokumentasi, hingga pelaporan kepada pihak berwenang dilakukan dengan cepat.
“Selain itu, warga Dusun Gunung Wuluh juga kami himbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan,” tambah AKP Edy.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan, terutama bagi masyarakat di daerah rawan longsor saat musim hujan. Warga diharapkan dapat mengantisipasi risiko bencana dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan memantau kondisi lingkungan sekita