KUTIPAN – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bergerak cepat untuk memulihkan akses internet dan telekomunikasi di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu langkah utama adalah membangun pusat informasi dan media bencana guna memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat terkait penanganan pengungsi dan percepatan pemulihan pascabencana.
Arahan Prioritas Pemulihan
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemkomdigi, Prabunindya Revta Revolusi, menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan Arah Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, untuk memaksimalkan upaya pemulihan di lokasi bencana.
“Sesuai Arahan Ibu Menteri, kami semaksimal mungkin melakukan tindakan yang diperlukan sesuai tugas dan fungsi Kemkomdigi, termasuk pendampingan bagi seluruh korban terdampak bencana,” ujar Prabu usai rapat koordinasi bersama pemangku kepentingan di lokasi pengungsian pada Minggu (17/11/2024).
Pemulihan infrastruktur telekomunikasi menjadi prioritas utama, termasuk penguatan sinyal, peningkatan bandwidth, dan pemulihan Base Transceiver Station (BTS) yang rusak.
“Dalam kondisi kritis seperti ini, pertukaran informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Infrastruktur telekomunikasi tidak boleh terhambat,” tegas Prabu.
Koordinasi dan Aksi Cepat
Kemkomdigi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BAKTI Kemkomdigi, operator seluler, Ditjen PPI, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur. Tujuannya adalah percepatan pemulihan akses komunikasi bagi 12.987 pengungsi jiwa yang tersebar di enam posko lapangan.
“Kami harus membantu korban bencana, bukan hanya secara materiil, tetapi juga secara psikologis. Internet dapat mendukung kebutuhan informasi, pendidikan, hingga hiburan bagi korban, terutama anak-anak,” lanjut Prabu.
Kendala di Lapangan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Heronimus Lamawuran, menyebutkan bahwa infrastruktur telekomunikasi mengalami kerusakan signifikan akibat erupsi. Dari 13 tower BTS, hanya empat yang berfungsi maksimal. Sisanya tidak stabil karena pasokan listrik terganggu.
“Beberapa perangkat akses internet BAKTI juga mengalami gangguan akibat kondisi lapangan yang berdebu. Dari 32 unit, delapan sudah dialihkan ke enam posko pengungsian, namun kapasitasnya masih kurang,” ungkap Herry.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan e-Government Flores Timur, Petrus Robby Tulus, menambahkan bahwa kepadatan pengungsi menambah beban pada jaringan telekomunikasi.
“Kami berharap operator seluler dapat segera memperkuat jaringan, khususnya di Desa Konga dan Bolumatang, yang menjadi titik utama pengungsian,” ujar Robby.
Kondisi Terkini dan Dampak Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kecamatan Wulanggitang mengalami erupsi pertama pada Minggu (3/11/2024) pukul 23.56 WIT. Hingga kini, letusan susulan masih terjadi dengan intensitas yang fluktuatif. Jalan nasional yang menghubungkan Larantuka, Lewotobi, dan Maumere dalam radius tujuh kilometer dari puncak gunung ditutup total.
Selain tantangan komunikasi, pengungsi menghadapi keterbatasan fasilitas dasar, termasuk kebutuhan listrik, logistik, dan layanan kesehatan.
Upaya Bersama untuk Pemulihan Cepat
Kemkomdigi menargetkan pemulihan akses telekomunikasi segera rampung guna mendukung pengelolaan informasi, pendidikan, dan kebutuhan sosial di lokasi bencana. Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti nyata kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam menangani dampak bencana alam.
Dengan langkah cepat dan terkoordinasi, diharapkan kehidupan masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Lewotobi dapat segera pulih, baik secara fisik maupun psikologis.