KUTIPAN – Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil membuktikan diri sebagai salah satu provinsi terbaik dalam program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di Indonesia. Program ini tidak hanya berjalan lancar berkat dukungan dana, tetapi juga karena partisipasi aktif masyarakat setempat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan apresiasinya terhadap keberhasilan program ini. “Saya semakin yakin bahwa Provinsi Kalimantan Selatan adalah yang terbaik dalam hal rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon. Untuk itu, dukungan untuk Result Based Contribution (RBC) Phase 2 ke Kalsel perlu terus diperkuat,” ungkap Siti dalam kunjungannya ke Kalsel pada Selasa (15/10/2024).
Norwegia Dukung Upaya Indonesia Kurangi Emisi
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin, yang berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalsel. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerjasama Indonesia-Norwegia melalui Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use.
Pada tahap pertama program FOLU Norway Contribution (FOLU NC-1), Kalsel menerima alokasi dana sebesar Rp38,19 miliar dengan target penanaman seluas 1.724 hektare.
“Dukungan pembiayaan dari Pemerintah Norwegia melalui program ini akan membantu kita dalam penurunan emisi karbon di Indonesia ke depan,” kata Siti Nurbaya menambahkan.
Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Utama
Rut Krüger Giverin juga memuji peran aktif masyarakat dalam mendukung rehabilitasi lahan. Ia memberikan apresiasi khusus kepada KTH Berkah Sulasih di Sungai Arfat, yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kalsel dalam mengimplementasikan program RHL dengan hasil optimal.
“Kami menyadari pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung upaya penurunan emisi melalui rehabilitasi lahan. Semangat dan kerjasama yang Bapak dan Ibu tunjukkan hari ini menunjukkan komitmen bersama dalam upaya pengendalian dan penanggulangan perubahan iklim,” ujar Rut Krüger dalam pernyataannya.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Terus Berlanjut
Dalam kegiatan ini juga hadir berbagai pemangku kepentingan, seperti Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar, Direktur Utama Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Joko Tri Haryanto, serta sejumlah pejabat dari Kementerian LHK dan Dinas Kehutanan Kalsel. Selain itu, perwakilan KTH lain seperti KTH Ushuluddin, Bumi Sejahtera, Dewa Subur, dan Sepakat Baru juga berpartisipasi.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak internasional seperti Norwegia dapat mendorong perubahan positif dalam mengatasi deforestasi dan perubahan iklim.