KUTIPAN – Pembangunan embung di Bukit Langkap benar-benar jadi bukti solid dari komitmen kepemimpinan Bupati Lingga, Muhammad Nizar, yang mantap nerusin proyek-proyek strategi pendahulunya. Flashback dikit, nih, di tahun 2017, wilayah Bukit Langkap sudah dipetain jadi kawasan pengembangan lahan sawah seluas 350 hektar oleh Bupati Lingga waktu itu, dengan Nizar sendiri masih berperan sebagai Wakil Bupati.
Maju cepat ke tahun 2021, saat Nizar menjadi Bupati, dia tidak membuang-buang waktu membuat ngegas pembangunan embung di Bukit Langkap. Embung ini dibangun buat ngairin lahan pertanian di area tersebut, jadi bener-bener nge-mendukung pengembangan pertanian yang sudah dicanangkan oleh bupati pendahulunya dari tahun 2017.
“Pembangunan embung di Bukit Langkap pada tahun 2021 merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Muhammad Nizar untuk mendukung program pertanian yang telah dimulai sejak 2017,” ungkap Novrizal, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lingga, yang sekarang jadi calon Wakil Bupati peredam Nizar, dalam dialog kampanye di Bukit Langkap, Senin malam, 14 Oktober 2024.
Meskipun dana untuk proyek embung ini datang dari Kementerian PUPR, Novrizal ngingetin kalau peran pemerintah daerah tuh penting banget buat pastiin pelaksanaan dan pemanfaatan embung berjalan mulus. Soalnya, embung ini berfungsi sebagai penyuplai air buat irigasi lahan sawah di sekitarnya.
“Peran pemerintah daerah sangat penting dalam proyek ini. Meskipun dibiayai oleh pemerintah pusat,” lanjutnya.
Komitmen Keberlanjutan Program Pertanian
Nggak berhenti di situ, Novrizal juga ngasih wawasan soal pengembangan lahan sawah yang terus digenjot meskipun ada tantangan di sana-sini. Dari tahun 2021 hingga 2024, pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan lahan, khususnya di sektor irigasi.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan lahan yang telah terbuka sejak 2017. Terkait dengan irigasinya, pengairannya, semua kami lakukan dengan bertahap,” ujar Novrizal.
Nggak dipungkiri, pengembangan lahan sawah itu emang gak bisa instan. Ada petani yang sukses, tapi ada juga yang masih berjuang. Tapi, menurut Novrizal, pemerintah tidak akan tinggal diam. Mereka tetep berkomitmen untuk memastikan proyek ini berjalan terus.
“Memang ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil, namun kami tidak meninggalkan ini. Kami terus berupaya untuk memastikan keinginan dan kesuksesan program ini,” tambahnya dengan semangat.
Embung Bukit Langkap: Lebih dari Sekadar Irigasi
Satu lagi poin menarik yang di-highlight sama Novrizal adalah potensi embung Bukit Langkap yang dijadikan kawasan wisata. Dia bilang, embung ini bukan hanya sebatas fasilitas irigasi, tapi bisa sangat dikembangkan jadi tempat wisata. Jalan yang berada di sekitar embung juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga menambah peluang ekonomi.
“Konsep embung ini bukan hanya sebagai daerah irigasi, tetapi juga bisa menjadi kawasan wisata. Ada jalan yang mengelilingi embung, dan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai peluang ekonomi,” jelas Novrizal, memberi gambaran bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, Novrizal juga ngingetin pentingnya menjaga fasilitas yang sudah dibangun ini. Soalnya, investasi besar dari pemerintah pusat sudah digelontorin buat proyek ini.
“Kami berharap apa yang sudah dibiayai oleh pemerintah melalui anggaran pusat ini dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
Pembangunan embung di Bukit Langkap bener-bener jadi simbol komitmen pemerintah daerah buat nerusin program-program penting dari pendahulunya. Nggak cuma buat irigasi lahan sawah, embung ini juga punya potensi besar buat jadi destinasi wisata yang bisa ningkatin ekonomi warga sekitar. Proyek ini bukan sekadar fasilitas fisik, tapi juga jadi harapan baru bagi masyarakat, baik di bidang pertanian maupun pariwisata.(Rahmat)