KUTIPAN – Pada Kamis, 8 Agustus 2024, Ruang Rapat Utama di Kantor Gubernur Kepri di Dompak menjadi saksi penting pertemuan resmi yang membahas penanggulangan penyakit AIDS, Tuberculosis, dan Malaria (ATM). Pertemuan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara, dan dihadiri oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, baik secara daring maupun luring.
Seperti yang sering disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan RI dalam rapat di Jakarta, penyebaran penyakit ATM masih menjadi perhatian serius. Target utama yang harus dicapai pada tahun 2030 adalah mengurangi infeksi baru HIV hingga 90 persen dibandingkan tahun 2010, menurunkan kematian akibat AIDS hingga 90 persen, dan mencapai eliminasi malaria dengan insidensi dan kematian turun 90 persen.
Provinsi Kepulauan Riau tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ini. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pelaksanaan screening Viral Load untuk AIDS, STBP di tiga kabupaten/kota, dan Mobile VCT secara rutin. Untuk Tuberkulosis, program pelatihan ILTB dan mikroskopis tenaga laboratorium telah dilaksanakan, serta berbagai peningkatan kapasitas dan kerja sama untuk screening TB. Penanggulangan malaria juga mendapat perhatian dengan pelaksanaan MBS di beberapa kota dan pelatihan kader malaria di tiga kabupaten/kota.
Program Koordinator RSSH Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana, menyoroti pentingnya pengendalian penyakit menular hingga tahun 2024 dan eliminasi pada tahun 2030. Namun, data menunjukkan bahwa upaya pencegahan HIV masih perlu ditingkatkan, khususnya untuk perempuan, anak, dan remaja. Pada tahun 2022, capaian indikator HIV menunjukkan masih adanya kekurangan dalam pengetahuan, pengobatan, dan supresi virus.
“Tahun 2023 menunjukkan tren kenaikan kasus positif HIV di Provinsi Kepri, dan program Malaria juga mencatat 183 kasus dengan sebagian besar di Kota Tanjungpinang,” kata Tjetjep. Ia menegaskan perlunya pemantauan lebih ketat dan upaya berkelanjutan untuk mempertahankan status wilayah bebas malaria di daerah yang sudah mencapai eliminasi.
Sekdaprov Adi Prihantara mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mendukung program eliminasi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Provinsi Kepulauan Riau. “Dengan upaya komprehensif dan berkesinambungan, kami yakin kita bisa mencapai eliminasi pada tahun 2030,” ujarnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Koordinator Monitoring dan Evaluasi SR Adinkes Caprina Runggu Hasiholan, Kepala Bappeda Kepri Misni, Kabid P2P Dinkes Kepri Raja Dina Iswanty, Kabid Pemdes Dinas PMD Bintan Sumardiyanti, dan Kaban Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Tanjungpinang Riono.