KUTIPAN – Polda Bali, melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan, menggelar pelatihan Disaster Victim Identification (DVI) untuk meningkatkan kemampuan identifikasi korban meninggal dunia akibat bencana. Pelatihan ini diselenggarakan di Gedung Presisi Polda Bali pada Rabu, 24 Juli 2024, dengan tujuan mempersiapkan personel dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Bali.
Wakapolda Bali Brigjen Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana, S.I.K., S.H., M.Hum., membuka acara pelatihan ini, didampingi oleh Kabid Dokkes Polda Bali Kombes Pol. dr. Komang Nurada Mahardana Sp.THT-KL. Acara tersebut juga dihadiri oleh Irwasda Polda Bali Kombes Pol. Benny Subandi, S.I.K., M.Si., dan pejabat lainnya, termasuk perwakilan dari Basarnas, BPBD Bali, serta para peserta pelatihan.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana menyampaikan pentingnya pelatihan DVI untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan personel dalam proses identifikasi korban bencana. “Proses pengungkapan identitas para korban tidaklah mudah; diperlukan kerja sama tim yang solid sehingga hasil identifikasi dapat dipastikan valid dan reliabel, serta dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis,” ujarnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai instansi, termasuk BPBD Provinsi Bali, Basarnas Provinsi Bali, Damkar Provinsi Bali, Dinkes ESR Provinsi Bali, RSUP Prof I G.N.G. Ngoerah, BNN Kota Denpasar, INAFIS, Sat Brimob Polda Bali, Ditsamapta Polda Bali, Ditpolairud Polda Bali, Biddokkes Polda Bali, RS Bhayangkara, dan Urkes Polres Jajaran Polda Bali.
Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber dari BPKP Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, termasuk Agung Ragil Pujono, Nanik Setianingsih, dan Septian Dwi Prastyo. Mereka memberikan pengetahuan dan keterampilan terkini sesuai dengan standar DVI dari Interpol, serta berbagi pengalaman terkait proses identifikasi korban.
Brigjen Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana berharap pelatihan ini dapat meningkatkan sinergi antara Polda Bali, Basarnas, BPBD, dan instansi terkait lainnya dalam penanganan bencana. “Melalui pelatihan DVI ini, diharapkan dapat meningkatkan sinergisitas dan kemampuan dalam menangani dan mengidentifikasi korban bencana di Wilayah Bali,” tutupnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan responsibilitas para peserta dalam menghadapi situasi darurat, memastikan identifikasi korban yang tepat, serta memperkuat koordinasi antar lembaga dalam penanganan bencana.(yun)