KUTIPAN – Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, mengumumkan penghentian pencarian korban tanah longsor yang disepakati dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di posko SAR Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, pada Jumat. Penghentian pencarian korban ini dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur Basarnas yang menetapkan masa tanggap darurat berlaku selama tujuh hari, serta mempertimbangkan kondisi teknis di lapangan. Senin, 15 Juli 2024
Tanah longsor di kawasan pertambangan rakyat tersebut terjadi pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 03.30 WITA. Hingga hari keenam, jumlah korban meninggal dunia mencapai 26 orang, 280 orang selamat, dan 19 orang masih dalam pencarian.
“Dengan berat hati, kami mengumumkan penghentian pencarian korban tanah longsor di Suwawa Timur. Keputusan ini berdasarkan SOP Basarnas yang menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari,” ujar Bupati Merlan Uloli.
Keputusan penghentian ini juga didasarkan pada pertimbangan teknis di lapangan yang menyulitkan proses pencarian lebih lanjut. Meski demikian, upaya pemulihan dan bantuan kepada korban yang selamat serta keluarga korban yang meninggal dunia akan terus dilanjutkan.
Bupati Merlan Uloli juga menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban yang kehilangan orang-orang terkasih dalam bencana tersebut.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga korban yang meninggal dunia diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ungkapnya.
Selain itu, upaya pemulihan wilayah yang terdampak longsor akan terus dilakukan dengan koordinasi antara pemerintah daerah, Basarnas, dan instansi terkait. Bantuan logistik, medis, dan psikologis akan tetap diberikan kepada para korban yang selamat.
Kepala Basarnas, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memberikan dukungan dan bantuan dalam proses pemulihan.
“Kami akan terus memberikan bantuan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dengan berakhirnya masa pencarian, fokus kini beralih pada upaya pemulihan dan rehabilitasi wilayah serta dukungan kepada para korban. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko bencana serupa di masa mendatang.