KUTIPAN – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kepri menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pelaksanaan sistem pelayanan pembelian BBM bersubsidi dengan transaksi non tunai menggunakan fuel card di Kepri, di Hotel Santika, Batam, Selasa (4/6/2024).
Kegiatan FGD tersebut dihadiri Kepala Bapenda Kepri, Diky Wijaya, Sales Area Manager Kepri PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko, Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Kepulauan Riau, Wanda P. Asmoro, Kabid Pengembangan Pendapatan, Petit Pamungkas Sadewo serta tamu undangan.
Kepala Bapenda Kepri, Diky Wijaya menyampaikan, ini adalah kegiatan lanjutan dimana Pemprov Kepri akan melakukan kebijakan baru pembelian BBM bersubsidi dari tunai ke non tunai menggunakan fuel card.
Untuk pajak bahan bakar kendaraan bermotor berdasarkan UU No. 28 tahun 2009 serta amanat UU No. 1 tahun 2022 kemudian turunan peraturan daerah No. 1 tahun 2024 kewenangan pengelolaan pajak tersebut dikelola pemerintah Provinsi Kepri.
“Upaya ini akan segera dilakukan sebagai upaya provinsi Kepri yang ditunjuk langsung dari Kemendagri dan Kementerian Keuangan serta Bank Indonesia bahwa Kepri bagaimana mulai merubah pola dan mengedepankan digitalisasi dari segi pembayaran,” ujar Diky.
Karena Kepri berdekatan dengan negara besar Singapura, lanjut Diky, kita akan melakukan pola pembayaran digitalisasi melalui fuel card dan mulai hari ini sosialisasi akan terus dilakukan. Target 2025 sudah berjalan.
“Selama ini kita memberikan relaksasi pajak. Kedepan masyarakat yang taat pajak otomatis akan diminta mengisi data dan mendapat fuel card secara gratis, namun harus mengisi saldo untuk pembelian bahan bakar,” jelas Diky.
“Apabila kartu fuel card hilang, data dijamin tidak akan hilang. Cukup lapor saja ke Samsat atau kantor Bapenda terdekat,” tutupnya.
Sementara itu, Sales Area Manager Kepri PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko menambahkan, secara prinsip kita mendukung penuh implementasi Fuel Card. Secara teknis, bagi yang belum menunaikan kewajibannya membayar pajak belum berhak menerima BBM bersubsidi merupakan salah satu teknis yang cukup akurat.
“Harapan kita, fuel card ini menjadi program subsidi bagi masyarakat serta pengendali BBM bersubsidi ini supaya benar-benar sampai ke masyarakat jauh lebih tepat lagi sasaran,” pungkasnya.(Yun)