Iran secara tegas mengutuk serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap puluhan target terkait pasukan elite Garda Revolusi dan milisi pro-Teheran di Irak dan Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, menyebut serangan tersebut sebagai “kesalahan strategis” yang hanya akan meningkatkan ketegangan dan instabilitas di kawasan.
Dalam pernyataannya yang dilansir oleh AFP pada Sabtu (3/2/2024), Kanani menegaskan bahwa serangan AS merupakan tindakan berani dan langkah strategis yang salah.
Meskipun tidak menyebut secara spesifik apakah serangan tersebut menimbulkan korban jiwa di pihak Iran, Kanani menyatakan bahwa serangan itu hanya akan mencapai satu tujuan, yaitu meningkatkan ketegangan di kawasan.
“Serangan militer AS terhadap Irak, Suriah, dan Yaman hanya memenuhi tujuan rezim Zionis,” tegas Kanani, merujuk pada Israel yang merupakan sekutu AS.