Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memimpin apel peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional Tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Apel tersebut dilaksanakan di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, pada Senin (29/01/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ansar membacakan sambutan Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah, yang menekankan tema ‘Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha’. Gubernur menyampaikan betapa pentingnya budaya K3 dalam mendukung keberlangsungan usaha dan pembangunan nasional.
“Dengan budaya K3 yang kuat, kita dapat menekan angka kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat ekonomi nasional,” ungkap Gubernur Ansar Ahmad, mewakili Menaker Ida Fauziyah.
Merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan, terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja dalam tiga tahun terakhir, menggarisbawahi kebutuhan peningkatan pelaksanaan K3. Gubernur menekankan bahwa perusahaan harus menerapkan Sistem Manajemen K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.
Baca Juga Besok Pemprov Kepri Apel Bulan K3 Nasional
“Kita harus berkoordinasi, bersinergi, dan berkolaborasi untuk memperkuat budaya K3,” tambah Gubernur Ansar, sambil mengajak semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam pemasyarakatan K3.
Pada apel tersebut, Gubernur Ansar juga mengukuhkan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Kepulauan Riau untuk Periode 2023-2025. Mangara M. Simarmata, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri, dikukuhkan sebagai Ketua Dewan. Gubernur Ansar dan jajaran Forkopimda Kepri menjadi Penasehat Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Kepri.
“Dewan K3 Provinsi Kepri harus mampu memastikan seluruh perusahaan dan badan usaha di Provinsi Kepri memastikan prinsip-prinsip K3 dijalankan dengan benar,” ujar Gubernur Ansar.
Sebagai apresiasi terhadap perusahaan yang telah menerapkan K3 di tempat kerja, piagam penghargaan diberikan kepada 15 perusahaan yang berhasil menerapkan kecelakaan nihil, 6 perusahaan atas keberhasilan pencegahan HIV-AIDS di tempat kerja, dan 4 perusahaan yang berhasil menerapkan program pencegahan tuberkulosis di tempat kerja.
Gubernur Ansar Ahmad juga menyerahkan secara simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan untuk lima orang pekerja yang terdiri dari nelayan, buruh, guru TPQ, dan pegawai honorer. Santunan yang diterima para ahli waris mencapai Rp42 juta sebagai bentuk perhatian terhadap keberlangsungan ekonomi keluarga para pekerja.
Baca Juga : PT RMK Energy Tbk Komitmen Implementasikan K3