
Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengelolaan air minum bagi masyarakat Kota Batam. Sebagai wujud dari komitmen tersebut, BP Batam telah mengukuhkan kerjasama dengan Kota Daegu, Korea Selatan, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Kamis (7/12/2023).
Penandatanganan perjanjian kesepahaman ini berlangsung dalam rangkaian kegiatan World Water Cities Forum 2023, yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Daegu dari tanggal 7 hingga 8 Desember 2023. Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, dan Wakil Walikota Daegu Bagian Administratif, Sun Jo Kim, turut menandatangani perjanjian tersebut.
Purwiyanto menyambut dengan antusias kerjasama ini dan menjelaskan bahwa MoU ini mencakup kerjasama dalam pertukaran informasi dan teknologi pengelolaan air minum perkotaan. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan BP Batam dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari pemerintah Kota Daegu terkait pengelolaan air.
Kota Daegu, yang merupakan kota metropolitan terbesar ke-4 di Korea Selatan, dikenal sebagai “kota air” dan pusat pengembangan teknologi air di negara tersebut. Pengalaman dan keahlian Kota Daegu dalam pengelolaan air menjadi nilai tambah bagi Kota Batam, terutama sebagai daerah tujuan investasi di Indonesia.
“Hal ini dibutuhkan oleh Kota Batam sebagai daerah tujuan investasi di Indonesia. Maka, pemenuhan air dengan teknologi terbaru yang efektif dan efisien, serta ramah lingkungan, akan semakin dibutuhkan,” ujar Purwiyanto.
Dia menambahkan bahwa kerjasama ini juga menjadi bukti komitmen BP Batam dalam memenuhi kebutuhan air dan pelayanan air minum bagi masyarakat Kota Batam. Penggunaan teknologi baru seperti Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau penyulingan air laut, teknologi membran, dan teknologi lainnya diharapkan dapat membantu BP Batam dalam mewujudkan program “Batam Integrated Total Water Management.”
“Diharapkan, pemanfaatan sumber-sumber air baru selain air hujan dapat dimanfaatkan sesuai dengan program BP Batam, ‘Batam Integrated Total Water Management,'” pungkasnya.
(Yun)