Pemerintah Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga telah mengumumkan pemenang sayembara logo desa. Ada lebih kurang lebih 18 desain logo desa yang masuk berpartisipasi dalam sayembara yang dibuka sejak Mei 2023 kemarin.
Kepala Desa Bukit Langkap, Sudarmin mengatakan penentuan pemenang logo dilakukan secara musyawarah tingkat desa yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dan unsur kelembagaan desa.
Proses kurasi dilakukan melalui beberapa tahap, dari 18 logo yang masuk mengkerucut menjadi 5 logo. Hingga akhirnya ditemukan logo terpilih yang dirasakan mawakili dari karakteristik dan sejarah desa.
“Kami duduk bersama menentukan satu pemenang. Dan Alhamdulillah terpilih satu yang semua sepakat dijadikan logo desa,” kata Kepala Desa Bukit Langkap, Sudarmin, Minggu (19/06/2023).
Sebelumnya pada awal Mei lalu, pemerintah Desa Bukit Langkap membuka sayembara logo dengan menyuguhkan partisipasi dari kalangan masyarakat Kabupaten Lingga. Gagasan membuat sayembara logo, tercetus saat musyawarah rencana penulisan sejarah desa Bukit Langkap yang melibatkan banyak tokoh-tokoh masyarakat.
Baca Juga : Kanwil Kumham Kepri ke Desa Tanjung Harapan Edukasi Masyarakat Bahaya Pinjol Ilegal
Sehingga dibuat beberapa teknis dalam sayembara logo, dengan penekanan filosofi pada aspek sejarah, karakter dan potensi desa.
“Sebenarnya, awal rencana menuliskan sejarah desa, awal pemekaran Desa Bukit Langkap, termasuk sejarah masuk transmigrasi kesini dari Jawa. Kami ingin generasi selanjutnya tau sejarah dan identitas desa,” terang dia.
Pentingnya logo menurut Sudarmin sudah sesuai dengan amanat dari undang-undang. Seiring dengan berlakunya UU Nomor 22 tahun 1999, dimana desa memiliki otonomi. Logo bisa dipakai pada kop surat pemerintahan desa. Selain itu desa menjadi lebih mudah dikenali oleh masyarakat sekitar, menjadi sebuah brand yang tentunya jika dikelola dengan baik, akan menghasilkan dampak yang positif bagi desa.
Desa Bukit Langkap sebagai salah satu desa yang melek teknologi, desa yang terus berinovasi. Bahkan desa pertama di Kabupaten Lingga yang mengadakan sayembara logo, dengan terobosan pengaplikasian logo dalam aspek pemerintahan.
Dengan hasil tersebut, Sudarmin berharap generasi muda lebih peka dengan sejarah desa. Mulai dari cerita sejarah awal Satuan Permukiman sejak 1988, hingga terbentuk menjadi sebuah desa otonom. Penerapan logo turut mengakar pada identitas desa.
“Seiring waktu, sudah tentu banyak orang-orang tua kita yang telah berpulang. Mudah-mudahan dengan adanya ini semua, generasi muda kita paham sejarah desa. Kalau kata Presiden Soekarno, Jas Merah,” harap dia.
Sementara pemenang sayembara logo, Arpa Aindi mengucapakan terimakasih atas apresiasi yang diberikan oleh pihak desa. Dengan adanya sayembara ini tentu membuka ruang kompetisi bagi masyarakat yang punya ilmu dalam mendesain.
Menurut Arpa, kompetisi seperti ini tidak hanya dilakukan di Bukit Langkap saja. Karena desa ini telah membuka terobosan yang bagus menerapkan lambang desa. Namun harapannya banyak lagi desa-desa di Kabupaten Lingga mengadakan hal serupa dengan melibatkan masyarakat sebagai peserta.
“Alhamdulillah, memang awalnya hanya berpartisipasi, karena hobi. Tapi tuah berpihak dan tentu bangga karena karya yang dibuat bisa menjadi identitas,” kata dia.(Fik)
Baca Juga : Ini Logo Hari Jadi ke-20 Kepri, Berikut Filosofinya