Memahami prinsip-prinsip dasar etik penelitian kesehatan, SOP dan prosedur, Universitas Batam (Uniba) menggelar Pelatihan Etik Penelitian dan Workshop SIM-EPK yang berlangsung di Rumengan Hall Uniba, Batam Centre, Kota Batam, Jum’at (24/2/2023).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh FKG Universitas Indonesia Prof.drg. Anton Rahardjo, M.K.M., Ph.D, Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklis & Klinis (BRIN) Dr.dr.Harimat Hendrawan, M.Kes, Wakil Ketua KEPPKN Drs. Ondri Dwi Sempurna, M.Si.,Apt, Perancang Software Developer Poltekkes Kemkes Yogyakarta Handoko Riwidikdo, SKp.
Kemudian, Ketua Yayasan Griya Husada Dr. Rusli Bintang, Pengawas Yayasan Griya Husada Batam Indriani, SE., MM.,Ph.D, Rektor Universitas Batam Prof. Yuliansyah, SE.,MSA.,Ph.D., Akt.,CA, Wakil Rektor I, II dan III Universitas Batam, Kepala Lembaga, Dekan dan Kaprodi Universitas Batam, peserta dari beberapa instansi di Kota Batam dan dari luar Kepulauan Riau, peserta dari Universitas Batam, tim LPPM serta kepanitiaan Pelatihan Etik Penelitian dan Workshop SIM-EPK.
Kepala Lembaga Peneltian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Batam Malahayati Rusli Bintang mengatakan, kegiatan Pelatihan Etik Penelitian dan Workshop SIM-EPK ini merupakan Sistem Informasi Manajemen berbasis online yang digunakan untuk proses pengajuan telaah etik bagi penelitian kesehatan oleh peneliti ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) secara online.
Baca Juga : Denesa Ekalista Magang di Apple & Kuliah di 2 Kampus Sekaligus
“Ini dikelola Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) dan membuat lebih mudah dan cepat untuk mengatasi masalah dalam mengelola pengajuan etik bagi penelitian kesehatan di kampus,” ujar Malahayati Rusli Bintang.
Dijelaskan Malahayati Rusli Bintang, ruang lingkup penilaian etik penelitian yang dilakukan oleh Komisi Etik Universitas Batam untuk penelitian di bidang kesehatan baik akan dilaksanakan oleh dosen, profesi kesehatan, peneliti maupun mahasiswa.
“Universitas Batam akan terus berusaha mengembangkan SDM dan sistim pendidikan. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengikuti kebutuhan serta perkembangan dunia untuk bergerak terdepan dan berakhlak mulia,” tegasnya.
Diwaktu yang sama, Ketua Panitia Seminar Nasional, dr. Elvita Nora Susana, Sp.THT-BKL,FICS menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan memenuhi peneliti dalam melakukan penelitian kesehatan yang sesuai dan layak etik.
Selain itu, lanjut dr. Elvita, melindungi subjek yang mengikutsertakan manusia dan hewan penelitian dalam pelanggaran kaidah etik dan moral. Untuk memberikan penelitian yang inovatif.
“Pelatihan Etik Penelitian dan Workshop SIM-EPK menyasar semua ahli dalam bidang kesehatan FK dan FIK yaitu dokter, perawat, farmasi, kebidanan, psikolog, mahasiswa FK dan FIK, pihak rumah sakit serta pusat pelayanan kesehatan,” jelasnya.
“Setelah mengikuti pelatihan, dosen dan peneliti diharapkan memahami prinsip-prinsip dasar etik penelitian kesehatan, SOP dan prosedur,” pungkasnya.(Yyn)
Baca Juga : Uniba Gelar Seminar Nasional Kearifan Lokal dan Kemaritiman