Situasi dan kondisi perekonomian global masih cukup menantang bagi upaya pemulihan. Setelah melalui pandemi Covid-19, dinamika geopolitik antara Rusia dan Ukraina juga menjadi tantangan bagi kinerja pemulihan ekonomi. Sementara itu, berbagai perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi agar bisa terus menjaga keberlangsungan bisnis.
Perkembangan zaman mendorong banyak perusahaan untuk berubah. Hal ini mendorong kebutuhan akan talenta digital terus bertambah, terlebih bagi perusahaan skala menengah yang sedang dalam proses transformasi digital atau sedang mengembangkan produk (product development). Pada situasi ini, sebenarnya terdapat peluang bagi perusahaan untuk menemukan talenta digital yang berkualitas tanpa menguras biaya operasional, yakni dengan sistem outsourcing.
Outsourcing Talenta Digital Jadi Opsi Menguntungkan
Outsourcing adalah penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain. Outsourcing juga bisa dipahami sebagai menggunakan atau mempekerjakan talent dari pihak ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu di dalam perusahaan. Alasan utama outsourcing merupakan opsi yang menguntungkan bagi perusahaan pada umumnya adalah efisiensi budget dan manpower planning yang lebih fleksibel.
Menurut survey yang dilakukan Deloitte, 87% perusahaan di sektor teknologi menggunakan outsourcing untuk menghemat biaya operasional mereka. Deloitte juga menjelaskan, 65% responden dari perusahaan global merasakan benefit utama dari outsourcing adalah mereka dapat fokus pada pengembangan core bisnis. Disusul benefit kedua yang umumnya dirasakan oleh 63% perusahaan adalah mampu mengurangi biaya operasional mereka.
Mengingat biaya yang dibutuhkan dalam software development adalah operasional, maka engineer outsourcing dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh GoodFirms yang menjelaskan, 61% perusahaan teknologi membutuhkan waktu 4-6 bulan untuk mengembangkan software. Sehingga perusahaan dapat menggunakan outsourcing sebagai opsi yang lebih terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan timeline software development.
Menurut Bagus Pribadi, Head of Engineering BINAR, engineer akan banyak dibutuhkan di fase development awal untuk melakukan iterasi secara cepat dan minim bug. “Proses iterasi dalam fase development ini sangat critical sehingga tidak hanya membutuhkan banyak peran engineer, tetapi juga engineer yang berkualitas juga supaya dapat memberikan produk yang bagus untuk user dan stakeholder. Saya melihat engineer outsourcing sebagai opsi yang menguntungkan bagi perusahaan dari segi efisiensi budget dan kualitas engineer yang terstandarisasi di perusahaan penyedia outsourcing tersebut.”
Baca Juga : Kominfo RI Akan Adakan Webinar di SMA se-Kepri
Benefit Engineering Outsourcing untuk Perusahaan
Selain memiliki benefit utama untuk efisiensi budget, Bagus Pribadi juga menambahkan beberapa benefit lainnya dari sistem outsourcing terutama untuk peran engineer:
1. Fokus ke Inti Bisnis
Dengan mempekerjakan engineers yang sudah berpengalaman di bidangnya, pemilik usaha jadi bisa menyerahkan beban tugas teknis tanpa terbagi pikirannya. Sehingga bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis dan mengerjakan hal-hal yang lebih bersifat strategis lainnya.
2. Fleksibilitas Resource
Outsourcing memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan fase-fase pengembangan produk. Ketika perusahaan butuh iterasi yang cepat di suatu waktu, perusahaan dapat menambah banyak manpower dengan cepat. Ketika sudah masuk ke fase maintenance, perusahaan tidak perlu kesulitan untuk mengurangi tim dan memenuhi hak-hak yang harus diberikan kepada mereka sesuai hukum ketenagakerjaan. Sistem outsourcing yang dijalankan berdasarkan kontrak akan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan timeline dan banyaknya manpower yang dibutuhkan.
3. Mengurangi Biaya Tambahan
Engineers yang disediakan oleh perusahaan penyedia outsource umumnya sudah melewati beberapa proses tes dan harus memenuhi standar yang ditetapkan. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya overhead seperti program pelatihan, karena engineer yang direkrut sudah berpengalaman.
Selain itu, karena pengalaman mereka dan fokus pekerjaan yang diberikan sudah lebih spesifik, kecepatan proses pengerjaan juga jadi lebih singkat. Perusahaan juga tidak perlu melengkapi engineer outsourcing dengan equipment atau peralatan lainnya, karena pada umumnya sudah disediakan oleh perusahaan outsourcing.
Alamanda Shantika, CEO BINAR menambahkan statement Bagus terkait sulitnya mencari digital talent di Indonesia. “Khusus untuk beberapa role spesifik, hingga kini memang kita masih memiliki kelangkaan talenta. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan yang melakukan transformasi digital. Semua perusahaan kini berlomba untuk selangkah di depan dalam hal transformasi.”
Baca Juga : 9545 Orang Daftar MSIB Batch 4 di Binar, Alamanda Shantika: Selangkah di Depan Jadi Talenta Digital