
KUTIPAN – Sudah lebih dari 20 tahun Kabupaten Lingga berdiri sendiri sebagai daerah otonom. Udah kayak anak kos yang mutusin buat ngontrak sendiri, keluar dari rumah induk. Tapi, meskipun udah dewasa secara umur, Lingga masih suka mengenang masa lalu. Apalagi kalau ngomongin soal kejayaan PT Timah. Iya, itu lho, masa-masa di mana ekonomi jalan, lapangan kerja banyak, dan Dabo Singkep rame kayak pusat perbelanjaan pas tanggal tua—penuh harapan dan orang ngutang.
Sayangnya, sejak PT Timah cabut dari Dabo Singkep, geliat ekonomi ikutan pamit. Yang dulu rame, sekarang senyap. Yang dulu semangat, sekarang banyak yang menatap kosong sambil ngelamun, “Kapan ya ada investor yang datang dan nggak PHP?”
Nah, kemarin, Minggu pagi, 20 April 2025 yang katanya waktunya rebahan, justru jadi momen yang bikin banyak warga Lingga sedikit melek harapan. Bupati Lingga, Muhammad Nizar, muncul dengan pernyataan yang cukup hangat dan menggugah. Ya kayak pesan mantan yang bilang, “Aku masih inget kamu.”
“Seingat kamilah, khusus saya sebagai kepala daerah yang dipercayakan sebagai bupati hari ini, bersama dengan Pak Novrizal. Kita sudah berjalan hampir masuk 23 tahun Kabupaten Lingga, berganti kepala daerah, berganti dari pimpinan di instansi vertikal maupun FKPD kita, dan berganti juga di lingkungan OPD-OPD dengan pergantian daripada kepala dinas, camat juga sampai Lurah,” kata Nizar.
Intinya, banyak yang sudah berganti, kecuali satu: kerinduan terhadap industri yang bisa kasih dampak nyata ke rakyat.
Dan kini, harapan itu katanya tinggal selangkah lagi. Ada investor bernama PT Tianshan yang akan bangun pabrik smelter di kawasan Singkep. Smelter ini bukan cuma bangunan industri, tapi juga simbol dari harapan yang lama tertidur—kayak cita-cita anak teknik mesin yang akhirnya dapet kerja di bidangnya.
“Kita rasa-rasanya merindukan bagaimana jaya atau pernah besar kemarin itu lewat timah. Ayo kita sama-sama untuk bisa bersinergi karena kita sudah menunggu ini sudah lama,” lanjut Nizar dengan nada optimis.
Iya, Pak. Kami juga sudah lama menunggu, bahkan kayaknya lebih lama dari nungguin utang temen dibayar. Tapi setidaknya sekarang udah ada titik terang. Lokasinya juga pas, di Singkep, daerah yang udah lama diwacanakan jadi kawasan industri tapi belum juga berubah dari wacana jadi kenyataan.
Nah, karena ini katanya “tinggal selangkah lagi”, Bupati ngajak masyarakat buat tetap kondusif dan bersama-sama berdoa agar investor datang menghidupkan lagi geliat ekonomi seperti jaman Timah dahulu kala. Jangan sampe suasana gaduh bikin investor kabur kayak cowok yang liat calon mertua galak.
“Saat ini ada investor PT Tianshan yang akan membangun smelter di Kawasan Singkep, tinggal selangkah lagi pembangunan investasi ini wujud di Kabupaten Lingga khususnya di Singkep yang memang diwacanakan sebagai kawasan industri,” tegasnya.
Logikanya, masuk akal sih. Investasi itu butuh kepastian. Nggak mungkin juga mereka nekat bangun pabrik di daerah yang suasananya panas kayak grup WA keluarga pas bahas warisan. Jadi, masyarakat diajak sinergi. Pemerintah siap, rakyat tenang, investor pun jadi mantap.
Satu hal yang patut diapresiasi dari Bupati Nizar adalah kesadarannya bahwa nostalgia itu nggak cukup. Kenangan masa jaya PT Timah memang indah, tapi kalau cuma dijadiin cerita anak cucu, ya sama aja kayak kaset rusak yang terus diputer. Harus ada langkah nyata buat masa depan.
Jadi, buat warga Lingga, mari move on bareng-bareng. Bukan berarti lupa sama masa lalu, tapi belajar dari sana buat siapin masa depan. Karena siapa tahu, 10 tahun lagi, anak-anak di Singkep bisa cerita, “Dulu, waktu PT Tianshan masuk, ayahmu langsung dapet kerja dan bisa beli motor cash.”
Tapi tentu, semua ini baru akan kejadian kalau investasinya beneran jalan. Kita udah sering dibuai janji, udah capek ketemu harapan palsu. Tapi kali ini, semoga bukan cuma janji manis yang nyangkut di IG story.
Tulisan ini masuk dalam rubrik Suara/Kabar Kutipan, kiriman laporan wartawan/rilis yang telah dipoles dengan gaya media kutipan. Kalau kamu mau kirim tulisan juga, bisa banget , tapi ingat tulisannya bukan hoaks - email: penuliskutipandotco@gmail.com