
KUTIPAN – Baru masuk kantor, udah diajak keliling dan dikasih wejangan langsung dari para senior. Begitulah pengalaman awal 19 orang CPNS yang resmi mulai masa orientasi di Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Dabo Singkep. Bukan cuma disambut formalitas, tapi beneran disambut hangat oleh para pejabat struktural dan staf yang udah lebih dulu ngantor di sana.
Kepala Kantor Imigrasi, Patri La Zaiba, memastikan kalau hari pertama para CPNS ini bukan cuma seremoni doang. Ada proses pembinaan yang beneran niat buat ngebekalin mereka sebelum nyemplung ke dunia kerja ASN keimigrasian.
Yang bikin suasana makin terasa kayak ospek masuk kampus, hadir juga Kepala Urusan Umum, Luqmanulhakim, dan Kepala Subseksi Intelijen Keimigrasian, Zulianto. Dua nama ini nggak cuma datang ngasih senyum, tapi juga langsung turun tangan ngasih arahan. Pokoknya, para CPNS ini langsung diajak paham bahwa jadi ASN itu bukan cuma soal seragam dan gaji ke-13.
Tahap awal orientasi dimulai dari hal paling teknis: proses administrasi. Bagian kepegawaian jadi tempat pertama yang harus mereka datangi. Di sinilah mereka belajar soal dokumen, sistem kerja, dan segala prosedur yang bikin kantor bisa jalan sesuai aturan.
Setelah urusan administrasi kelar, barulah mereka dikasih kesempatan untuk perkenalan satu per satu. Bukan ajang nyari teman ngobrol doang, tapi juga biar semua tahu latar belakang dan semangat yang dibawa masing-masing. Di sini juga mereka mulai dapet pemahaman awal soal budaya organisasi dan etika kerja. Nggak cuma tahu apa yang harus dikerjakan, tapi juga gimana cara bersikap sebagai abdi negara.
Masuk ke sesi yang paling seru, para CPNS diajak keliling kantor. Dari ruang seksi sampai ke fasilitas penunjang lain, semuanya diperlihatkan. Kayak tur keliling museum, tapi isinya tempat-tempat kerja. Di tiap ruangan, mereka dikenalkan pada tugas dan fungsi masing-masing bagian. Ini bukan sekadar “ngintip” ruangan, tapi upaya serius buat bikin mereka ngerti posisi dan peran strategis yang akan mereka emban nanti.
Kalau dipikir-pikir, orientasi ini jadi semacam “pemanasan” sebelum benar-benar terjun kerja. Bukan cuma adaptasi fisik, tapi juga mental dan profesionalisme. Jadi abdi negara memang butuh kesiapan penuh. Nggak bisa cuma modal niat.
Lewat pengenalan ini, harapannya para CPNS bisa benar-benar memahami nilai pengabdian. Mereka bukan sekadar ngisi bangku di kantor, tapi bagian dari sistem pelayanan publik yang harus hadir dengan komitmen tinggi. Apalagi di bidang keimigrasian, di mana tiap keputusan dan tindakan punya dampak langsung ke masyarakat luas.
Singkatnya, hari pertama kerja CPNS di Dabo Singkep ini nggak cuma soal duduk di ruangan ber-AC. Tapi tentang bagaimana mereka memulai perjalanan jadi ASN yang bisa diandalkan. Semoga orientasi ini jadi awal yang baik, bukan cuma buat para CPNS, tapi juga buat pelayanan keimigrasian ke depan yang makin solid.
Laporan: Yuanda Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Info Medsos:
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/