
KUTIPAN – Kalau biasanya lomba yang bikin riuh itu lomba karaoke, futsal antar-RT, atau debat kandidat, maka di Tanjungpinang sejak 20 Juni 2025 lalu, yang sedang ramai justru lomba ngaji dan hafalan hadis. Ya, Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) ke-XI tingkat Provinsi Kepulauan Riau resmi digelar dan diikuti oleh 181 peserta dari tujuh kabupaten/kota. Gak main-main.
Ajang ini bukan cuma soal siapa yang paling merdu saat membaca ayat-ayat Al-Qur’an, tapi juga soal siapa yang hafal 100 sampai 500 hadis (dengan dan tanpa sanad), siapa yang bisa bikin karya tulis ilmiah Al-Hadis, bahkan siapa yang mampu menafsirkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab. Berat? Iya. Keren? Jelas.
Para peserta ini akan berlaga sampai 25 Juni 2025 nanti, bertarung dalam empat cabang utama: tilawah, hafalan Al-Qur’an (dari 1 juz sampai 30 juz), tafsir, dan hadis. Semua kegiatan ini tersebar di beberapa lokasi strategis di Tanjungpinang: mulai dari Gedung Daerah, Masjid Raya Nur Ilahi Dompak, hingga Hotel Aston.
Dan bukan cuma lomba, loh. Di sela-sela STQH juga ada Musyawarah Daerah RPTQ 2025 plus lomba qasidah yang digawangi LAKSI Kepri. Jadi ini ajang full paket lengkap: kompetisi, musyawarah, dan seni religi.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sambutannya nggak lupa nitip pesan serius buat Dewan Hakim. “Kami berharap Dewan Hakim dapat memberikan penilaian yang seadil-adilnya dan objektif, karena kualitas peserta akan mencerminkan kualitas wajah Kepri di level nasional nanti,” tegasnya.
Maklum, soalnya juara STQH kali ini bakal mewakili Kepri ke tingkat nasional yang dijadwalkan akan digelar sekitar September atau Oktober di Kendari, Sulawesi Tenggara. Jadi jangan sampai ada drama nilai titipan atau ketidakjelasan. Penilaian harus lurus dan jujur.
Dalam laporannya, Ketua LPTQ Kepri Nyanyang Haris Pratamura juga menyampaikan kabar menggembirakan: tahun ini ada penghargaan spesial untuk dua tokoh pegiat Al-Qur’an yang sudah puluhan tahun berjasa dalam syiar Islam di Kepri.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para tokoh yang telah bertahun-tahun membina generasi Qurani dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” ujar Nyanyang.
Nah, kalau sobat Mojok penasaran pengen tahu struktur lengkap cabang dan golongan lombanya, ini dia:
Cabang dan Golongan STQH Provinsi Kepri Tahun 2025:
1. Cabang Seni Al-Qur’an
-
Golongan anak-anak putra dan putri
-
Golongan dewasa putra dan putri
2. Cabang Hifz Al-Qur’an (Hafalan):
-
Golongan 1 juz & tilawah putra dan putri
-
Golongan 5 juz & tilawah putra dan putri
-
Golongan 10 juz putra dan putri
-
Golongan 20 juz putra dan putri
-
Golongan 30 juz putra dan putri
3. Cabang Tafsir Al-Qur’an:
-
Golongan bahasa Arab putra dan putri
4. Cabang Hadis:
-
Golongan 100 hadis dengan sanad putra dan putri
-
Golongan 500 hadis tanpa sanad putra dan putri
-
Golongan karya tulis ilmiah Al-Hadis putra dan putri
Kalau dilihat-lihat, STQH ini bukan sekadar lomba religi biasa. Ini sekaligus jadi etalase Kepri untuk menunjukkan bahwa generasi Qurani itu bukan mitos. Bahwa Al-Qur’an bukan cuma dibaca, tapi juga dihafal, dihayati, dan ditulis dalam bentuk ilmiah.
Dan yang paling penting, semua itu dilakukan bukan untuk jadi seleb dadakan, tapi untuk menjaga syiar dan memperkuat fondasi keislaman di daerah. Salut buat para peserta. Semoga yang lolos ke nasional bisa membawa nama Kepri bersinar di Kendari nanti!.***
Editor: Fikri
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos: